KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan telekomunikasi milik Negara, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) bersiap melebarkan sayap bisnisnya. TLKM dikabarkan berencana untuk masuk ke layanan streaming digital, salah satunya layanan over the top (OTT). “Bisnis digital ini menjadi bisnis tersendiri yang keluar dari pattern Telkom, nanti ada gaming, OTT (over the top), kami akan taruh di bawah Telkomsel,” terang Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika wirjoatmodjo dalam audiensi bersama media, belum lama ini. Analis Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan mengapresiasi langkah TLKM untuk masuk ke ekosistem bisnis digital. Dia menilai, rencana TLKM untuk masuk ke layanan streaming digital menjadi alasan TLKM sampai bekerjasama dengan Microsoft, yakni untuk memperkuat ekosistem bisnis digital.
TLKM Chart by TradingView Dia mencontohkan aplikasi LINE milik Korea, yang merupakan brand internasional saja, sulit berkompetisi di Indonesia dalam hal melawan dominasi Facebook, Twitter, hingga Instagram. “Butuh pembuktian atas rencana inovasi digital ini. Sebab, bisnis digital SingTel sendiri saja tidak sekuat bisnis digital dari negara-negara Barat. Padahal posisi brand SingTel cukup ternama di kalangan internasional,” terang Steven saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (21/10). Dus, di balik inovasi digital ini, Steven menyebut ada faktor risiko sulitnya menembus pasar sendiri. Dia mencontohkan, tidak semua inovasi produk Telkomsel bisa diterima masyarakat. Salah satunya Telkomsel Orbit yang kurang mampu menyedot animo masyarakat kita. Hanya saja, layanan anyar milik TLKM bisa saja berhasil jika biaya berlangganannya lebih murah daripada Netflix CS. Sebab, faktor strategi pricing dinilai sensitif di Indonesia. Penerimaan ini juga dengan tidak mengesampingkan kualitas konten-konten yang disediakan nantinya. “Tetapi tantangannya, bisakah Telkomsel membikin konten lokal maupun impor yang sama efisiennya dengan Netflix dan Spotify? Karena membuat konten juga ada biaya pokok produksinya, dan secara umum pemain baru kurang efisien, alhasil tidak menekan biaya,” sambung Steven. Saat dikonfirmasi, Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Telkom Indonesia Ahmad Reza mengatakan, saat ini TLKM sedang melakukan transformasi bisnis melalui penataan portofolio perusahaan sesuai arahan Kementerian BUMN. Selanjutnya akan dilakukan kajian terhadap berbagai opsi unlocking value terbaik dari setiap portofolio tersebut yang dapat memberikan manfaat terbesar bagi perusahaan. “Saat ini Telkom tengah bertransformasi menjadi digital telco dengan fokus pada tiga domain bisnis digital, yakni konektivitas digital, platform digital, dan layanan digital,” terang Reza kepada Kontan.co.id, Kamis (21/10) malam. Editor: Herlina Kartika Dewi