JAKARTA. Kondisi pasar modal yang menghijau akan turut menguntungkan perusahaan multifinance yang ingin menerbitkan obligasi di kuartal II tahun ini. Lihat saja, imbal hasil surat utang pemerintah acuan terus turun. Artinya, biaya bunga penerbitan obligasi korporasi ikut menurun. Rata-rata imbal hasil obligasi negara acuan turun sekitar 60 basis poin ketimbang akhir Januari lalu. Tapi, beberapa multifinance lebih memilih untuk menunggu kepastian setelah pemilihan legislatif April mendatang. Relationship Manager Marketing & Business Development Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Dewi Kartika Nugrahani, menjelaskan rencana penerbitan obligasi korporasi pada kuartal II memang sudah tampak. Tapi itu terkait penerbitan obligasi sektor non-finansial. Dewi memprediksi, multifinance mulai menerbitkan obligasi pada semester II setelah pemilu. Ini terkait kondisi ekonomi yang lebih optimistis dan kondusif dibandingkan semester I. "Memang banyak analis bilang semester II penerbitan obligasi lebih tinggi. Kalau di semester I banyak perusahaan multifinance yang masih wait and see. Akan lebih banyak di semester II nanti," ujar Dewi.
Lebih aman emisi obligasi di semester II
JAKARTA. Kondisi pasar modal yang menghijau akan turut menguntungkan perusahaan multifinance yang ingin menerbitkan obligasi di kuartal II tahun ini. Lihat saja, imbal hasil surat utang pemerintah acuan terus turun. Artinya, biaya bunga penerbitan obligasi korporasi ikut menurun. Rata-rata imbal hasil obligasi negara acuan turun sekitar 60 basis poin ketimbang akhir Januari lalu. Tapi, beberapa multifinance lebih memilih untuk menunggu kepastian setelah pemilihan legislatif April mendatang. Relationship Manager Marketing & Business Development Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Dewi Kartika Nugrahani, menjelaskan rencana penerbitan obligasi korporasi pada kuartal II memang sudah tampak. Tapi itu terkait penerbitan obligasi sektor non-finansial. Dewi memprediksi, multifinance mulai menerbitkan obligasi pada semester II setelah pemilu. Ini terkait kondisi ekonomi yang lebih optimistis dan kondusif dibandingkan semester I. "Memang banyak analis bilang semester II penerbitan obligasi lebih tinggi. Kalau di semester I banyak perusahaan multifinance yang masih wait and see. Akan lebih banyak di semester II nanti," ujar Dewi.