Lebih Banyak yang Dirawat di RS, Malaysia Hadapi Gelombang Covid-19 Baru



KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia menghadapi gelombang baru kasus Covid-19. Kondisi itu menyebabkan alat tes habis terjual, lebih banyak warga dirawat di rumah sakit, dan para ahli menyarankan masyarakat untuk menghindari tempat keramaian.

Mengutip The Straits Times, beberapa bulan lalu, alat tes Covid-19 banyak tersedia. Akan tetapi, beberapa apotek di Kuala Lumpur dan Selangor kini kehabisan stok karena kasus terus meningkat setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Seorang pasien mengatakan kepada The Straits Times bahwa dia menghubungi sejumlah apotek untuk mencari alat tes dan oksimeter. Namun, pihak apotek mengatakan bahwa mereka kehabisan stok.


Sementara itu, data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa kasus naik tipis 0,6% menjadi 9.780, dan rawat inap naik 9,2% menjadi 3.381 dalam 14 hari hingga 29 April 2023. 

Kasus yang dikonfirmasi setiap hari pada 29 April berjumlah 1.050. Kematian yang disebabkan oleh Covid-19 telah meningkat sebesar 25%.

Para ahli meyakini, adanya kasus Covid-19 yang belum dilaporkan. Mereka yang tidak menunjukkan gejala atau menunjukkan gejala ringan mungkin tidak memberi tahu pihak berwenang melalui aplikasi pelacakan MySejahtera.

Baca Juga: Ada 25 Kasus Kematian akibat COVID-19, Ini Pesan Kemenkes

Rumah sakit pemerintah melaporkan tingkat hunian saat ini sebesar 70,3%, dibandingkan dengan 50% pada 22 April 2023. Tempat tidur di unit perawatan intensif terisi 67%. Beberapa rumah sakit swasta, termasuk Rumah Sakit Gleneagles Kuala Lumpur dan Pusat Medis Prince Court, penuh pada Rabu dan tidak menerima lebih banyak pasien Covid-19.

Kementerian Kesehatan menuliskan tweet pengingat pada hari Rabu bahwa mereka yang dites positif wajib mengkarantina diri mereka sendiri di rumah selama tujuh hari. Pembebasan dini dimungkinkan dengan tes negatif yang diawasi oleh praktisi medis sejak hari keempat infeksi.

Profesor virologi Universiti Putra Malaysia Chee Hui Yee mengatakan bahwa Malaysia saat ini menghadapi gelombang baru pandemi karena musim perayaan. Perayaan Hari Raya Idul Fitri adalah yang pertama sejak Malaysia mencabut mandat penggunaan masker dengan beberapa pengecualian pada September 2022, dengan banyak warga yang pulang kampung atau pergi berlibur.

Baca Juga: WHO: Kematian Akibat Covid-19 Terus Turun, Capai Titik Terendah sejak Maret 2020

Meskipun belum ada peningkatan besar dalam kasus yang parah dan situasi dapat dikelola, dia menyarankan masyarakat untuk bersiap menghadapi yang terburuk. 

“Tes jika ada gejala dan isolasi diri jika positif, kenakan masker jika ada gejala, dan hindari bergaul dengan orang lain dan hindari pergi ke tempat ramai,” pesan Yee.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie