Lebih dari 100 Pengungsi Rohingya di Malaysia Kabur dari Tahanan



Pengungsi Rohingya - Sedikitnya 100 orang pengungsi Rohingya yang berada di Malaysia melarikan diri dari tempat penampungan pada hari Kamis (1/2). Satu orang di antaranya bahkan meninggal dunia dalam pelarian.

Direktur Jenderal Departemen Imigrasi Malaysia, Ruslin Jusoh, dalam pernyataan resminya hari Jumat (2/2) mengatakan, sebanyak 131 pengungsi Rohingya melarikan diri dari depo penahanan imigrasi Bidor di negara bagian Perak barat Malaysia pada Kamis malam.

"Seratus anggota Departemen Imigrasi dan Pasukan Operasi Umum telah dikerahkan untuk mencari para tahanan. Secara total, 275 personel dari berbagai instansi telah dikerahkan dalam operasi tersebut," kata Jusoh, dikutip CNA.


Baca Juga: Kebakaran Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh, 7.000 Orang Telantar

Kantor berita negara Malaysia, Bernama, melaporkan bahwa para pengungsi yang kabur itu termasuk 115 pengungsi etnis Rohingya dan 16 warga negara Myanmar dari etnis lain. Semuanya kabur dari blok laki-laki pusat penampungan.

Bernama, mengutip laporan Kepolisian Perak, juga memastikan ada salah satu pengungsi yang meninggal setelah ditabrak kendaraan di jalan raya.

Pengungsi Rohingya di Malaysia

Kejadian ini merupakan yang kedua kalinya terjadi di Malaysia dalam beberapa tahun terakhir. 

Pada April 2022, 582 pengungsi Rohingya dari Myanmar melarikan diri dari depo imigrasi di negara bagian Kedah utara. Enam dari migran tersebut tewas setelah ditabrak kendaraan di jalan raya.

Baca Juga: Masalah Pengungsi Rohingya Diminta Jadi Agenda Utama Majelis Umum PBB

Malaysia telah lama menjadi tujuan favorit bagi pengungsi Rohingya meski negara tersebut tidak mengakui status pengungsi.

Malaysia, yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dianggap bisa menjadi tempat aman bagi para pengungsi yang melarikan diri dari diskriminasi di Myanmar atau kamp pengungsi di Bangladesh.

Dalam beberapa tahun terakhir, Malaysia secara terbuka menolak kapal-kapal yang membawa pengungsi Rohingya dan menahan ribuan orang di pusat-pusat penahanan.