Lebih dari 13 Ribu Warga Kerinci Terdampak Banjir, Genangan Berangsur Surut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Banjir yang melanda Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, masih menimbulkan dampak serius bagi lebih dari 13 ribu warga di 11 kecamatan. Kejadian ini telah terjadi sejak Sabtu lalu (30/12) dan hingga hari ini (4/1), sejumlah wilayah masih terendam banjir meskipun genangan mulai berangsur surut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci melaporkan bahwa genangan akibat banjir masih terjadi di beberapa titik. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kerinci, Dedi Andrizal, mengungkapkan bahwa dari 11 kecamatan yang terdampak sebelumnya, kini hanya tinggal 4 kecamatan yang masih terendam.

"Alhamdulillah banjir tidak meluas bahkan sudah mulai surut di mana dari 11 kecamatan sekarang tinggal empat kecamatan," ujar Dedi saat dihubungi, Kamis (4/1).


Selain banjir, Dedi juga menyebut bahwa titik longsor di wilayahnya telah tertangani. Warga kini dapat mengakses jalan yang sebelumnya tertutup material longsor, termasuk jembatan penghubung lintas Kerinci-Jambi yang rusak berat.

"Longsor seluruh titik yang diinformasikan ke satgas sudah ditangani semua, tapi memang karena adanya keterbatasan alat dan titik longsornya lumayan banyak serta terjadi secara berulang, memang ada yang terlambat (ditangani). Tapi hari ini Alhamdulillah semua sudah tertangani dan (jalan) sudah bisa dilalui," jelas Dedi.

Pemerintah daerah setempat telah menetapkan status tanggap darurat banjir dan longsor di Kabupaten Kerinci hingga 7 Januari 2024. Meskipun banjir berangsur surut, BPBD setempat tetap bersiaga mengingat potensi bencana susulan akibat cuaca yang masih dinamis di wilayah Kerinci.

Sementara itu, tim BPBD Kabupaten Kerinci terus fokus pada pendistribusian logistik bantuan ke masyarakat yang terdampak banjir, terutama di desa-desa yang masih terendam parah. Dapur umum juga tetap diaktifkan untuk memenuhi kebutuhan warga.

Dedi berharap agar penanganan darurat banjir dan longsor dapat berjalan optimal, meskipun dihadapi sejumlah kendala, termasuk ketersediaan peralatan dan bantuan. "Kami perlu menyampaikan permohonan kami di BPBD Kabupaten Kerinci kekurangan peralatan untuk melakukan penanganan bencana, bisa dibantu peralatan seperti perahu karet, pompa air, dan mobil komando," ungkapnya.

Berdasarkan laporan harian Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir ini merendam 3.588 unit rumah. Sebanyak 26 unit rumah mengalami kerusakan berat, 49 rusak sedang, dan 27 rusak ringan. Tiga unit jembatan juga mengalami kerusakan berat. Dampaknya mencapai 13.626 warga dan menelan korban jiwa sebanyak dua orang.

Banjir di Kabupaten Kerinci ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi, menyebabkan debit air Sungai Batang Merao meluap pada akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar