KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Lebih dari 60 asosiasi industri di Amerika Serikat (AS) meluncurkan koalisi untuk menentang kenaikan tarif perdagangan yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump. Rabu (12/9), Americans for Free Trade meluncur setelah Trump kembali menambah tarif impor untuk miliaran dollar AS produk. "Banyak kelompok kepentingan lain sebelumnya menduga tidak akan sejauh dan sedalam ini. Tapi, penerapan tarif yang terus bertambah menyebabkan semua orang berkata, 'Ini sudah cukup,''" kata Nicole Vasilaor, dari National Marine Manufacturers Association kepada
Reuters. Beberapa anggota asosiasi ini menimbang pemangkasan pekerja setelah menghitung kenaikan biaya hingga 35%.
Trump memberlakukan tarif impor 25% pada barang-barang impor dari China senilai US$ 50 miliar. Sebagian merupakan mesin industri dan bahan elektronik setengah jadi seperti semikonduktor. Selain angka ini, daftar barang impor yang bernilai US$ 200 miliar pun akan kena tarif. Sebagian barang ini adalah barang-barang konsumsi. Ancaman tambahan tarif US$ 267 miliar menyusul pada akhir pekan lalu. Total nilai ini bahkan sudah menunjukkan seluruh nilai impor AS dari China. Dengan segala kenaikan tarif ini, Trump menuntut agar China memperhatikan hak kekayaan intelektual produk-produk AS, mengurangi surplus perdagangan terhadap AS, serta memperluas akses perusahaan-perusahaan AS ke negara dengan penduduk terbesar dunia ini. Pemerintah China mengancam akan membalas kenaikan tarif impor yang diterapkan oleh Trump. Koalisi pebisnis AS ini antara lain juga terdiri dari American Petroleum Institute yang merupakan perwakilan dari Exxon Mobil Corp dan Chevron Corp. Industri ritel lewat Retail Industry Leaders Association pun masuk dalam koalisi ini. Beberapa anggota asosiasi ritel ini adalah Target Corp dan Autozone Inc. "Sudah banyak upaya dalam delapan bulan terakhir untuk meyakinkan presiden dan pemerintah bahwa tarif ini tidak akan mencapai target. Kami berpandangan bahwa saat ini belum terlambat,"kata Dean Garfield, chief executive of the Information Technology Industry Council yang antara lain beranggota Microsoft Corp, Alphabet Inc dan Apple Inc.
Koalisi Americans for Free Trade ini muncul dari pertemuan mingguan industri yang diselenggarakan oleh National Retail Federation (NRF) yang juga beranggota Amazon.com, Macy's Inc dan Walmart Inc. "Hampir setiap sektor ekonomi Amerika terlibat," kata David French, pelobi dari NRF. Kelompok ini akan membidik anggota Kongres Partai Republik di lima negara bagian, yakni Ohio, Pennsylvania, Illinois, Indiana dan Tennessee. SElama ini, anggota-anggota Kongres gagal membendung aksi proteksionisme Trump. Bahkan wakil rakyat ini enggan berbicara terang-terangan soal kebijakan Trump. "Kebijakan awal penurunan pajak korporasi dan pelonggaran aturan yang mengerek pasar saham sejak pemilihan presiden mulai terancam," kata Gary Shapiro, head of Consumer Technology Association, yang juga beranggota IBM Corp dan Facebook Inc. Shapiro memperingatkan bahwa beberapa anggotanya tengah mempertimbangkan PHK pekerja. Steve Pasierb, head of Toy Association, yang beranggota Mattel Inc, Hasbro Inc dan Barnes & Noble Inc mengatakan, anggota Kongres lambat untuk diyakinkan bahwa AS perlu khawatir. Ini adalah kondisi yang makin lama makin buruk. Saya pikir, tak seorangpun di Washington yang memperkirakan kejadian ini," kata dia.
Editor: Wahyu T.Rahmawati