KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pemerintah akan menggencarkan vaksin Covid-19 booster untuk menghadapi lonjakan Omicron. Lebih dari 7 juta warga Indonesia juga sudah mendapatkan vaksin booster. Jika Anda belum mengikuti vaksinasi dosis ketiga, simak efek samping vaksin booster agar tidak khawatir. Satgas Covid-19 mencatat ada tambahan 44.526 kasus baru infeksi virus corona pada 13 Februari 2022. Sehingga total menjadi 4.807.778 kasus positif Covid-19 pada 13 Februari 2022 sejak diumumkan pada Maret 2021. Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus positif Covid-19 pada 13 Februari 2022 bertambah 26.916 orang sehingga menjadi sebanyak 4.309.763 orang.
Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat kasus positif Covid-19 pada 13 Februari 2022 di Indonesia bertambah 111 orang menjadi sebanyak 145.176 orang. Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia per 13 Februari 2022 mencapai 352.839 kasus, bertambah 17.499 kasus dibanding sehari sebelumnya. Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyatakan pemerintah terus mendorong pemberian suntik vaksin Covid-19 untuk masyarakat. Hingga 9 Februari 2022, Indonesia telah memiliki lebih dari 500 juta vaksin dan hingga 11 Februari 2022 pukul 12.00 WIB, total 187,9 juta (90,23%) jumlah masyarakat Indonesia telah divaksinasi dosis 1 dan 134,6 juta (64,64%) telah divaksinasi dosis 2.
Baca Juga: Kasus Covid-19 13 Februari 2022 Tambah 44.526, Ini Gejala Omicron Jika Sudah Divaksin Masyarakat diimbau untuk mengikuti program vaksinasi pemerintah karena vaksinasi telah terbukti secara ilmiah mampu mengurangi risiko terburuk akibat terinfeksi COVID-19. ''Data Kemenkes periode 21 Januari hingga 8 Februari 2022 menunjukkan dari 487 pasien COVID-19 yang meninggal, 66% di antaranya belum divaksinasi lengkap. Kami terus mendorong masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi yang telah disediakan secara gratis oleh pemerintah, termasuk vaksinasi booster, terutama bagi mereka yang lansia. Penelitian terbaru Kemenkes, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Indonesia menunjukkan mereka yang sudah mendapatkan vaksin Sinovac dua dosis, pemberian vaksin booster setengah dosis mampu meningkatkan antibodi yang sebanding dengan dosis penuh,'' ujar Nadia. Jarak waktu terbaik untuk mendapatkan booster Covid-19 adalah minimal 6 bulan setelah menerima vaksinasi kedua. Kemudian, apabila apabila seseorang mendapatkan booster di bulan ke 6-9, maka antibodi yang diproduksi bisa sampai 12,5 88,9 kali lipat, tergantung merek vaksin booster yang digunakan. Satgas Covid-19 mencatat penerima vaksin Covid-19 dosis pertama hingga 13 Februari 2022 sebanyak 188.282.851 orang, bertambah 222.145 dari sehari sebelumnya. Lalu, penerima vaksin Covid-19 dosis kedua hingga 13 Februari 2022 sebanyak 135.766.676, bertambah 557.443 dari sehari sebelumnya. Sedangkan penerima vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster hingga 13 Februari 2022 sebanyak 7.048.731, bertambah 163.086 dari sehari sebelumnya. Dilansir dari Kompas.com, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) juga merekomendasikan pemberiann vaksin booster untuk orang yang telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap dalam lima bulan terakhir. Menurut Sunaina Suhag, ahli dokteran keluarga di Austin Regional Clinic di Austin, Texas, mengatakan bahwa vaksin bekerja efektif untuk melindungi kita dari penyakit serius. “Pada umumnya, kebanyakan orang yang mengalami gejala serius akibat Covid -19 tidak divaksinasi,” tambahnya. Apa itu vaksin booster? Vaksin booster atau vaksin dosis tambahan untuk memberikan perlindungan tambahan setelah efektivitas vaksin sebelumnya melemah. "Vaksin booster diberikan karena efektivitas vaksin mulai berkurang," ucap Suhag. Booster membantu menjaga kekebalan untuk melawan gejala serius. Beberapa penelitian menunjukkan adanya penurunan kekebalan sekitar lima hingga enam bulan setelah pemberian vaksin dosis lengkap. "Data ini dievaluasi oleh FDA ketika mereka merekomendasikan booster untuk orang dewasa dan, baru-baru ini, anak-anak di atas 12 tahun," ucap Suhag. Formulasi suntikan booster sama dengan vaksin Covid-19 saat ini, meski booster Moderna sebenarnya setengah dari dosis vaksin yang diberikan pada seri awal. Karena itu, jika Anda masih belum sepenuhnya divaksinasi, Anda harus mulai dengan seri primer terlebih dahulu. Jika Anda berusia 18 tahun atau lebih dan telah menerima vaksin Pfizer, Moderna, atau Johnson & Johnson, CDC mengatakan aman untuk menerima booster dari salah satu dari jenis vaksin tersebut. Remaja yang berusia 12 hingga 17 tahun dan menerima vaksin Pfizer harus menerima booster dari merek yang sama. Efek samping vaksin booster Menurut Dr. Suhag, efek samping booster cenderung serupa dengan apa pun yang mungkin Anda alami saat menerima vaksin Moderna, Pfizer, atau Johnson & Johnson. Anda bisa tidak merasakan efek samping apapun atau mengalami gejala seperti berikut:
- Sakit di area suntikan
- Demam
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Meriang
- Nyeri otot
- Mual
- Muntah
- Diare
"Setiap orang memiliki sistem kekebalan tubuh yang berbeda. Jadi, ada yang mengalami efek samping setelah vaksin adapula yang tidak mengalami gejala apapun," tambahnya. Akan tetapi, efek samping tersebut akan menghilang dalam hitungan hari. Jika kita pikirkan kembali, manfaat vaksin tentu lebih besar dibandingkan efeknya. Itulah perkembangan pemberian vaksin Covid-19 booster hingga 13 Februari 2022. Kenali efek samping vaksin booster agar Anda bisa mempersiapkan penanganannya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto