KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Lebih dari 750.000 karyawan di Lembah Klang, Sabah dan Labuan telah diperintahkan untuk bekerja dari rumah mulai Kamis (22/10), sejalan dengan perintah kontrol pergerakan bersyarat (CMCO) yang diberlakukan di daerah-daerah ini.

Dalam keterangannya, Rabu, Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Mohamed Azmin Ali menjelaskan, jumlah karyawan di sektor manufaktur, konstruksi dan jasa di Sabah, Selangor, dan wilayah federal Labuan, Kuala Lumpur, dan Putrajaya berjumlah 3,1 juta. Dari total tersebut, 25 persen atau 776.135 berada dalam peran manajemen dan pengawasan.

“Mengambil tanggung jawab bersama untuk melindungi kesehatan masyarakat dan pekerja, MITI (Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional) akan segera melaksanakan keputusan MKN (Dewan Keamanan Nasional) bagi para pelaku industri untuk memperkenalkan kebijakan kerja dari rumah untuk staf manajemen dan pengawas," Kata Mr Mohamed Azmin.

Namun, menteri juga mengatakan dalam pernyataannya bahwa setelah mempertimbangkan kebutuhan industri, kementerian akan mengizinkan maksimal 10 persen staf manajemen untuk bekerja di kantor empat jam sehari dan tiga kali seminggu.

Baca Juga: Situasi memburuk, Belgia hadapi lonjakan kasus Covid-19

Pegawai tersebut termasuk yang menangani antara lain akuntansi, keuangan, administrasi, hukum, perencanaan serta teknologi informasi dan komunikasi, jelasnya. Mereka diperbolehkan untuk hadir di kantor mulai pukul 10.00 hingga 14.00. 

Sementara Malaysia sekarang berada di bawah perintah kontrol gerakan pemulihan, negara bagian dan wilayah federal yang disebutkan di atas telah ditempatkan di bawah CMCO yang lebih ketat menyusul lonjakan kasus COVID-19.

Pada hari Selasa, MKN mengumumkan bahwa karyawan di tingkat manajemen dan pengawasan di area di bawah CMCO diharuskan untuk bekerja dari rumah mulai Kamis, hingga pemberitahuan lebih lanjut. Hingga Kamis, Malaysia mencatat total 22.957 kasus dan 199 kematian, dengan 7.827 kasus aktif.

Selanjutnya: Tiga hari berturut-turut, Malaysia catat lebih dari 800 kasus virus corona

Editor: Handoyo .