KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Di kalangan anak muda kini muncul anggapan, mendengarkan musik dari piringan hitam  lebih keren ketimbang peralatan modern. Piringan hitam memang menghasilkan suara yang lebih jernih dan detail dari setiap instrumen musik.

Maka, banyak pedagang piringan hitam kini diburu anak muda ketimbang orang yang berusia lebih tua. Seperti dikutip dari Kontan.co.id pada 29 Januari 2025, penjual piringan hitam asal Bandung, Garasi Opa, dalam sebulan, bisa menjual 20-an unit. Harga satu piringan hitam antara Rp 200.000 hingga Rp 1,5 juta.

Hal serupa tampak dari cerita PH Record Store di Jakarta. Sebanyak  75% pelanggannya adalah remaja dan dewasa muda. Dalam sehari, gerai ini bisa menjual 10 piringan hitam, mulai harga Rp 110.000-Rp 1 juta. 

Tunjukkan Kinerja Solid, Tugu Insurance Raih 2 Penghargaan Best Insurance

Melihat gurihnya pasar tersebut, PT Svvara Kreatif Nusantara meluncurkan produk pemutar piringan hitam atau turntable bertajuk Svvara V100. 

Baca Juga: Tren Pasar Home Audio Diproyeksi Meningkat, Ikarao Hadir Ramaikan Pasar Indonesia

Produk ini menyasar  pecinta musik analog, pengguna pemula piringan hitam, hingga penggemar desain interior yang menginginkan kombinasi harmonis antara teknologi modern dan sentuhan estetika klasik. 

“Kami menawarkan player berkualitas  dan premium tetapi dengan desain smple,  user-friendly dan mudah diterima siapa saja. Khususnya pengguna pemula yang ingin upgrade kualitas suara dari level digital ke level analog," kata Lunardi, Head of Sales Department PT. Svvara Kreatif Nusantara, dalam rilis ke Kontan.co.id, Jumat (27/6). Svvara V100.  tersedia di berbagai record store serta toko-toko audio dan elektronik, juga di platform online marketplace, serta di beberapa tempat hang-out penggemar piringan hitam. Harganya sekitar Rp 3  juta-an. 

"Sekarang ini, banyak pembeli rilisan piringan hitam, tapi belum punya player atau turntable," ujar Catura Pasha, Direktur PT. Svvara Kreatif Nusantara.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News