JAKARTA. Untuk meningkatkan keamanan dan mutu produk baja, Badan Standarisasi Nasional (BSN) akan merevisi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk Tulangan Baja Beton. Saat ini, SNI wajib untuk produk baja tulangan beton ditetapkan dengan nomor SNI 2052:2002. Wahyu Purbowasito, Kepala Bidang Perumusan Standar BSN menyebutkan, rencana revisi dilakukan karena ada masukan baru soal mutu dan standar kekuatan baja tulangan beton dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. “Makanya, kami akan merevisi kembali,” kata Wahyu kepada KONTAN, Selasa (11/10). Salah satu masukan yang diusulkan oleh Kementerian PU-PR tersebut terkait dengan kekuatan baja tulangan beton dari parameter ketahanan terhadap gempa. “Nah parameter baru ketahanan dari gempa tersebut nantinya akan menjadi bahan yang dimasukkan dalam usulan revisi,” jelas Wahyu.
Lebih kuat, SNI baja tulangan beton direvisi
JAKARTA. Untuk meningkatkan keamanan dan mutu produk baja, Badan Standarisasi Nasional (BSN) akan merevisi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk Tulangan Baja Beton. Saat ini, SNI wajib untuk produk baja tulangan beton ditetapkan dengan nomor SNI 2052:2002. Wahyu Purbowasito, Kepala Bidang Perumusan Standar BSN menyebutkan, rencana revisi dilakukan karena ada masukan baru soal mutu dan standar kekuatan baja tulangan beton dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. “Makanya, kami akan merevisi kembali,” kata Wahyu kepada KONTAN, Selasa (11/10). Salah satu masukan yang diusulkan oleh Kementerian PU-PR tersebut terkait dengan kekuatan baja tulangan beton dari parameter ketahanan terhadap gempa. “Nah parameter baru ketahanan dari gempa tersebut nantinya akan menjadi bahan yang dimasukkan dalam usulan revisi,” jelas Wahyu.