KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi sebesar Rp 1.905,60 triliun pada 2025. Target tersebut meningkat 15,5% bila dibandingkan target tahun 2024. Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan, tahun ini pemerintah akan memprioritaskan menawarkan sektor hilirisasi kepada investor. Alasannya karena sektor ini dinilai memiliki banyak keuntungan. “Karena hilirisasi potensinya itu sangat tinggi. Kegiatan lapangan pekerjaannya juga terus berjalan meningkat, dan yang paling penting ini juga export oriented,” tutur Rosan kepada Kontan, Jumat (31/1).
Rosanl mencatat, total realisasi investasi di sektor hilirisasi cukup besar bila dibandingkan sektor lainnya. Sepanjang 2024 mencapai Rp 407,8 triliun, atau 28,8% dari total realisasi Rp 1.714,2 triliun. Nilainya juga meningkat 8,63% year on year (yoy). Baca Juga: BKPM: Jawa Barat dan Jakarta Masih Jadi Wilayah Primadona Investor Sejalan dengan itu, pemerintah akan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkemampuan teknologi terkini, sebab di sektor tersebut membutuhkan kemampuan teknologi khusus. “Namun tentunya ada sektor-sektor lainnya, yang kita inginkan kan memang kegiatan lapangan pekerjaannya tinggi,” kata Rosan. Selain itu, pemerintah juga akan menggali sektor-sektor investasi yang banyak menyerap tenaga kerja baru, meskipun nilai investasinya tidak besar. Rosan juga berkomitmen akan aktif melakukan sosialisasi ke berbagai investor baik dalam maupun luar negeri terkait ragam fasilitas atau insentif yang bisa mempermudah mereka berinvestasi. Sebab selama ini rerata investor belum mengetahui fasilitas tersebut. “Banyak yang tidak tahu, surprisingly. Saya keluar, waktu saya ke Singapura, sebagai investor pembangunan di Indonesia, akhirnya mereka masih banyak yang tidak tahu. Kita harus lebih komunikatif, lebih banyak bicara, dan lebih banyak melakukan, lebih proaktif lah pemerintah,” ujar Rosan.