Lebih mudah mengetahui fasilitas kepabeanan melalui aplikasi Go-Fas(t)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bentuk implementasi dari program pemberian bimbingan bersama (joint assistance) oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mulai menunjukkan wujudnya.

DJP dan DJBC telah meluncurkan fitur ‘Go-Fas(t)’ yang memudahkan pengguna jasa dalam mengetahui fasilitas kepabeanan yang dibutuhkan.

Peluncuran fitur tersebut melengkapi capaian positif yang telah diraih berkat Program Reformasi Perpajakan dan Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai yang telah menapaki tahun kedua.


Pengguna jasa kini tidak harus datang langsung ke kantor-kantor agen fasilitas pada DJBC sebagai eksekutor kegiatan asistensi kepabeanan.

“Kami setuju untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan meningkatkan efisiensi dalam pelayanan kami,” ujar Heru Pambudi selaku Direktur Jenderal DJBC saat menghadiri acara Konferensi Pers Sinergi Pajak dan Bea Cukai Permudah Layanan di Gedung Djuanda, Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (4/4).

Fitur Go-Fas(t) sudah dapat diakses di laman resmi www.beacukai.go.id/gofast. Di sela-sela konferensi pers, Heru mempertontonkan simulasi penggunaan fitur tersebut.

“Dengan begini, kegiatan konsultasi menjadi mudah dan efisien. Mesin dapat memberikan saran sesuai dengan kebutuhan fasilitas kepabeanan anda,” jelasnya.

Heru juga mengatakan bahwa fitur tersebut juga tersedia dalam bahasa Inggris. Dengan begitu, pengguna jasa asing tidak harus pergi ke Indonesia hanya untuk berkonsultasi.

“Bayangkan, sebelumnya calon investor asing harus pergi ke Indonesia hanya untuk bertanya-tanya tentang fasilitas kepabeanan yang dibutuhkan. Dengan Go-Fas(t) mereka tidak perlu seperti itu lagi,” tambahnya.

Selain konsultasi online berbasis IT, fitur tersebut juga dilengkapi dengan layanan komunikasi langsung. Pengguna jasa yang tertarik lebih jauh tentang fasilitas kepabeanan dapat berkomunikasi via telpon dengan agen fasilitas yang telah ditugaskan.

“Intinya, Go-fas(t) tidak hanya berupa konsultasi online berbasis IT, ada juga agen fasilitas yang betulan orang untuk konsultasi lebih lanjut,” ujarnya.

Kendati begitu, layanan komunikasi langsung via Go-Fas(t) untuk asing belum benar-benar siap. Heru mengatakan bahwa pihaknya masih melatih calon-calon agen fasilitasnya untuk benar-benar dapat memberikan konsultasi dalam bahasa asing.

“saya masih latih beberapa agen fasilitas untuk benar-benar bisa jawab dengan bahasa asing, masih perlu waktu, sedikit lagi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto