JAKARTA. Kondisi perekonomian nasional tahun depan diprediksi lebih baik dibandingkan tahun ini. Optimisme ini tergambar dari target pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 yang sebesar 5,4%-6,1%. Angka itu jauh lebih besar dari target dalam APBN 2017 sebesar 5,1%. Target itu sudah memperkirakan ketidakpastian ekonomi global yang diperkirakan masih berlanjut tahun depan. Target itu masuk ke dalam kerangka ekonomi makro dan pokok kebijakan fiskal tahun anggaran 2018 yang diberikan Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jumat (19/5). Menurut Sri Mulyani, pencapaian target 2018 tak terlepas dari kondisi eksternal. Kenaikan suku bunga di Amerika Serikat menandakan kelanjutan pemulihan ekonomi negara itu. Kelanjutan pembangunan di China juga turut mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hanya pemulihan ekonomi di Eropa masih menjadi ketidakpastian bagi perekonomian global.
Lebih optimis, ekonomi tahun 2018 bisa 5,4%-6,1%
JAKARTA. Kondisi perekonomian nasional tahun depan diprediksi lebih baik dibandingkan tahun ini. Optimisme ini tergambar dari target pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 yang sebesar 5,4%-6,1%. Angka itu jauh lebih besar dari target dalam APBN 2017 sebesar 5,1%. Target itu sudah memperkirakan ketidakpastian ekonomi global yang diperkirakan masih berlanjut tahun depan. Target itu masuk ke dalam kerangka ekonomi makro dan pokok kebijakan fiskal tahun anggaran 2018 yang diberikan Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jumat (19/5). Menurut Sri Mulyani, pencapaian target 2018 tak terlepas dari kondisi eksternal. Kenaikan suku bunga di Amerika Serikat menandakan kelanjutan pemulihan ekonomi negara itu. Kelanjutan pembangunan di China juga turut mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hanya pemulihan ekonomi di Eropa masih menjadi ketidakpastian bagi perekonomian global.