Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) punya cita-cita unik di sektor perbankan. Demi menghidupkan sektor pertanian dan infrastruktur, Jokowi ingin mendirikan bank khusus. Tugas mulia bank khusus itu adalah mengucurkan kredit hanya ke sektor pertanian dan infrastruktur. Memang, sih, cita-cita Jokowi ini masih dalam bentuk impian yang tertera di visi misi. Kendati masih di atas kertas, pelaku perbankan menilai, cita-cita Jokowi bakal sulit terwujud. Mengapa? Menurut Djarot Kusumayekti, Direktur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Bank Rakyat Indonesia (BRI), pendirian bank pertanian dan bank infrastruktur memiliki risiko tinggi. Sebab, ruang gerak bisnis bank khusus sangat terbatas. Dengan kata lain, jika terjadi kegagalan pada sektor pertanian risiko bank khusus itu tutup sangat besar. "Sebaiknya, pertanian atau infrastruktur menjadi fokus bisnis bank," ujar Djarot, akhir pekan. Rekomendasi Djarot, pemerintah menitahkan Bank Pembangunan Daerah (BPD) agar fokus menggarap kredit pertanian hingga sebesar 80% dari total kredit. BPD dipilih karena telah hadir di berbagai wilayah Indonesia.
Lebih penting gabung ketimbang khusus
Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) punya cita-cita unik di sektor perbankan. Demi menghidupkan sektor pertanian dan infrastruktur, Jokowi ingin mendirikan bank khusus. Tugas mulia bank khusus itu adalah mengucurkan kredit hanya ke sektor pertanian dan infrastruktur. Memang, sih, cita-cita Jokowi ini masih dalam bentuk impian yang tertera di visi misi. Kendati masih di atas kertas, pelaku perbankan menilai, cita-cita Jokowi bakal sulit terwujud. Mengapa? Menurut Djarot Kusumayekti, Direktur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Bank Rakyat Indonesia (BRI), pendirian bank pertanian dan bank infrastruktur memiliki risiko tinggi. Sebab, ruang gerak bisnis bank khusus sangat terbatas. Dengan kata lain, jika terjadi kegagalan pada sektor pertanian risiko bank khusus itu tutup sangat besar. "Sebaiknya, pertanian atau infrastruktur menjadi fokus bisnis bank," ujar Djarot, akhir pekan. Rekomendasi Djarot, pemerintah menitahkan Bank Pembangunan Daerah (BPD) agar fokus menggarap kredit pertanian hingga sebesar 80% dari total kredit. BPD dipilih karena telah hadir di berbagai wilayah Indonesia.