Ledakan amunisi tak pengaruhi stok senjata TNI



MERAK. Kepala Staf Angkatan Laut Marsetio mengaku gudang amunisi yang meledak di tanjung priok pagi hari tadi, tidak akan berpengaruh terhadap persejataan yang dimiliki TNI. Sebab, jumlah amunisi dan senjata yang ada di sana hanya sebagian kecil saja. Marsetio bilang, dirinya baru mendapatkan laporan mengenai ledakan tersebut. Sehingga, pihaknya masih perlu melakukan penyelidikan mengenai penyebab, dan kondisi terkini.

"Di sana hanya ada senjata ringan, seperti amunisi pistol, laras panjang yang jumlahnya terbatas," ujar Marsetio, ketika ditemui di pelabuhan Merak, Banten, Rabu (5/2). Dijelaskan Marsetio, di lokasi ledakan memang terdapat lapangan tembak.

Diberitakan sebelumnya, dua puluh lima anggota TNI AL terluka akibat ledakan gudang amunisi TNI AL di Pangkalan Utama TNI AL di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Rabu (5/3/2014). Hal itu dikatakan Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul.Iskandar menjelaskan, saat ini korban-korban luka tersebut masih dalam proses identifikasi di rumah sakit terdekat. Pondok Dayung merupakan pulau tersendiri yang berjarak 100 meter dari dermaga. Pulau tersebut, menurut Nasdek, karyawan di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok, merupakan tempat latihan prajurit TNI. Tidak ada rumah warga di pulau tersebut. Hanya aparat TNI AL yang bisa memasuki pulau itu. Ledakan tersebut terdengar hingga radius 10 kilometer dari lokasi kejadian. Hal itu diungkapkan sejumlah pendengar Radio Elshinta yang berada di daerah Plumpang. Sementara dari kawasan Sunter asap hasil ledakan itu masih bisa terlihat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan