Setelah sempat mengalami penurunan selama empat hari pada minggu lalu, harga minyak dunia terancam kembali naik. Harga kontrak minyak untuk pengantaran September pada pukul 9:07 tadi pagi waktu Sydney di bursa New York Mercantile Exchange mengalami penurunan 23 sen atau 0,2%, menjadi US$ 119,79 per barel.Nah, kemarin, harga minyak naik US$1,44 atau 1,2% dan bertengger pada level US$ 120,02 per barel di New York. Padahal sebelumnya, pada minggu ini, harga minyak sempat turun mencapai US$ 117,11 per barel. Penurunan tersebut disebabkan oleh cadangan minyak A.S yang meningkat secara tidak terduga. Dapat dikatakan, angka tersebut sudah turun 20% sejak harga minyak menembus rekor tertinggi pada 11 Juli lalu yang mencapai US$ 147,27 per barel.Kini, harga minyak bisa jadi kembali membara. Pasalnya, ada penutupan dan penghentian produksi di pipa kilang minyak Turki pada 5 Agustus lalu di Erzincan. Pipa yang mampu mengantarkan minyak mentah dari Azebaijan ke Mediterania itu, diperkirakan tutup selama dua minggu. Menurut Ali Gungor, gubernur provinsi Erzincan kemarin, pipa tersebut mampu mengantarkan sekitar 1 juta barel per hari.
Ledakan Kilang Pipa di Turki, Bisa Kerek Harga Minyak Dunia
Setelah sempat mengalami penurunan selama empat hari pada minggu lalu, harga minyak dunia terancam kembali naik. Harga kontrak minyak untuk pengantaran September pada pukul 9:07 tadi pagi waktu Sydney di bursa New York Mercantile Exchange mengalami penurunan 23 sen atau 0,2%, menjadi US$ 119,79 per barel.Nah, kemarin, harga minyak naik US$1,44 atau 1,2% dan bertengger pada level US$ 120,02 per barel di New York. Padahal sebelumnya, pada minggu ini, harga minyak sempat turun mencapai US$ 117,11 per barel. Penurunan tersebut disebabkan oleh cadangan minyak A.S yang meningkat secara tidak terduga. Dapat dikatakan, angka tersebut sudah turun 20% sejak harga minyak menembus rekor tertinggi pada 11 Juli lalu yang mencapai US$ 147,27 per barel.Kini, harga minyak bisa jadi kembali membara. Pasalnya, ada penutupan dan penghentian produksi di pipa kilang minyak Turki pada 5 Agustus lalu di Erzincan. Pipa yang mampu mengantarkan minyak mentah dari Azebaijan ke Mediterania itu, diperkirakan tutup selama dua minggu. Menurut Ali Gungor, gubernur provinsi Erzincan kemarin, pipa tersebut mampu mengantarkan sekitar 1 juta barel per hari.