Ledakan terjadi di wilayah operasi perusahaan patungan Petronas-Saudi Aramco



KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Kebakaran dan ledakan terjadi di kompleks pengilangan dan petrokimia Pengerang di Malaysia Selatan. Mengutip Reuters, kantor berita negara Bernama telah melaporkan pada Senin (16/3), bahwa lokasi tersebut merupakan wilayah operasi dari perusahaan patungan antara Petronas-Saudi Aramco.

Insiden tersebut sebenarnya terjadi pada Minggu (15/3) malam dan tim tanggap darurat telah diaktifkan, Bernama melaporkan.

"Situasinya terkendali," kata Bernama, mengutip sebuah pernyataan. Kantor berita ini juga tidak melaporkan cedera atau kerusakan pada wilayah operasi tersebut.


Baca Juga: Petronas rampungkan pembangunan fasilitas penampung kondesat Lapangan Bukit Tua

Petronas mengarahkan pertanyaan ke perusahaan patungan Pengerang Refining and Petrochemical (PRefChem), yang belum menanggapi permintaan komentar Reuters.

Ini adalah kebakaran kedua di Kompleks Penerang Terintegrasi (PIC) dalam waktu kurang dari setahun.

Pada bulan April 2019, sebuah ledakan dan kebakaran terjadi di unit desulfurisasi residu atmosferik (ARDS), unit yang menghilangkan belerang dari bahan bakar minyak, yang kemudian digunakan untuk memproduksi bensin dalam cracker catalytic fluid residu.

Tidak ada korban dalam kebakaran April, dan Petronas mengatakan operasi komersial di kilang akan dimulai tepat waktu pada akhir 2019. ARDS telah dijadwalkan untuk beroperasi pada pertengahan 2020, kata Petronas.

Baca Juga: Pertamina – Petronas teken kerja sama jual beli minyak mentah

Kilang, yang akan memproses sekitar 300.000 barel per hari minyak mentah setelah beroperasi penuh, diharapkan untuk menjual bahan bakar kepada pelanggan di Malaysia dan di seluruh Asia Tenggara.

PIC juga mencakup kompleks petrokimia dengan kapasitas produksi tahunan 3,3 juta ton. Asal tahu saja, di perusahaan patungan tersebut, Petronas dan Saudi Aramco masing-masing memiliki 50% saham.

Editor: Anna Suci Perwitasari