JAKARTA. Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) secara perlahan telah diterima pasar internasional. Pasar kayu Amerika Serikat, Rusia dan Eropa Timur mulai terbuka dengan produk mebel Indonesia bersertifikat SVLK. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, SVLK turut mendongkrak daya saing industri mebel dan kerajinan. Hasilnya negara tujuan ekspor kayu Indonesia mengakui produk Indonesia legal dan ramah lingkungan. "Indonesia tidak perlu lagi sertifikasi kayu dari pihak lain apalagi asing," kata Zulkifli usai bertemu dengan pengurus Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Kamis (14/8). Adanya SVLK dan penerimaan negara lain atas produk ekspor kayu Indonesia diyakini akan mengerek devisa ekspor mabel tanah air yang tahun ini diperkirakan mencapai US$ 2 miliar. Devisa ekspor mebel tahun 2011 sampai 2013 berturut-turut sebesar US$ 1,76 miliar lalu pada 2012 US$ 1,83 miliar dan 2013 sebesar US$ 1,81 miliar.
Legalisasi kayu Indonesia mulai diterima dunia
JAKARTA. Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) secara perlahan telah diterima pasar internasional. Pasar kayu Amerika Serikat, Rusia dan Eropa Timur mulai terbuka dengan produk mebel Indonesia bersertifikat SVLK. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, SVLK turut mendongkrak daya saing industri mebel dan kerajinan. Hasilnya negara tujuan ekspor kayu Indonesia mengakui produk Indonesia legal dan ramah lingkungan. "Indonesia tidak perlu lagi sertifikasi kayu dari pihak lain apalagi asing," kata Zulkifli usai bertemu dengan pengurus Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Kamis (14/8). Adanya SVLK dan penerimaan negara lain atas produk ekspor kayu Indonesia diyakini akan mengerek devisa ekspor mabel tanah air yang tahun ini diperkirakan mencapai US$ 2 miliar. Devisa ekspor mebel tahun 2011 sampai 2013 berturut-turut sebesar US$ 1,76 miliar lalu pada 2012 US$ 1,83 miliar dan 2013 sebesar US$ 1,81 miliar.