JAKARTA. Legian dan Seminyak merupakan dua kawasan favorit di Bali yang paling diincar pengembang untuk membangun kondotel. Menurut data Cushman and Wakefield Indonesia, dari 8.000 unit proyek kondotel anyar hingga 2015 mendatang, 29 persen di antaranya dikembangkan di Legian dan Seminyak. Itu berarti terdapat 2.320 unit kondotel yang dibangun. "Tak hanya proyek baru, kondotel esksiting pun sebagian besar terdapat di dua kawasan ini. Yakni 26 persen dari total 5.000 unit kondotel yang sudah masuk pasar, berada di Legian dan Seminyak," ujar Senior Associate Director Head of Research and Consultancy Cushman & Wakefield Indonesia, Arief N Rahardjo, Rabu (16/7). Sementara Jimbaran menempati posisi kedua paling diminati investor. Di kawasan ini, terdapat 24 persen, atau 1.920 unit. Menyusul Kuta dan Tuban 15% atau 1.200 unit, Nusa Dua dan Tanjung Benoa 14% atau 1.120 unit. Maraknya pengembangan baru kondotel di Bali, tak lepas dari tren harga yang terus meningkat seiring kenaikan harga tanah. Per Juni 2014, lonjakan harga sebesar 25,3% menjadi rerata Rp 37 juta per meter persegi. Lonjakan harga tersebut, kata Arief, lebih besar ketimbang kenaikan rerata selama tiga tahun terakhir yang tercatat sebesar 12,4%. (Hilda B Alexander)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Legian & Seminyak, favorit untuk bangun kondotel
JAKARTA. Legian dan Seminyak merupakan dua kawasan favorit di Bali yang paling diincar pengembang untuk membangun kondotel. Menurut data Cushman and Wakefield Indonesia, dari 8.000 unit proyek kondotel anyar hingga 2015 mendatang, 29 persen di antaranya dikembangkan di Legian dan Seminyak. Itu berarti terdapat 2.320 unit kondotel yang dibangun. "Tak hanya proyek baru, kondotel esksiting pun sebagian besar terdapat di dua kawasan ini. Yakni 26 persen dari total 5.000 unit kondotel yang sudah masuk pasar, berada di Legian dan Seminyak," ujar Senior Associate Director Head of Research and Consultancy Cushman & Wakefield Indonesia, Arief N Rahardjo, Rabu (16/7). Sementara Jimbaran menempati posisi kedua paling diminati investor. Di kawasan ini, terdapat 24 persen, atau 1.920 unit. Menyusul Kuta dan Tuban 15% atau 1.200 unit, Nusa Dua dan Tanjung Benoa 14% atau 1.120 unit. Maraknya pengembangan baru kondotel di Bali, tak lepas dari tren harga yang terus meningkat seiring kenaikan harga tanah. Per Juni 2014, lonjakan harga sebesar 25,3% menjadi rerata Rp 37 juta per meter persegi. Lonjakan harga tersebut, kata Arief, lebih besar ketimbang kenaikan rerata selama tiga tahun terakhir yang tercatat sebesar 12,4%. (Hilda B Alexander)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News