Lelang Aset Sitaan Bank Mandiri Batal



JAKARTA. Menjual aset sitaan tidak semudah membalik telapak tangan. Ini pengalaman PT Bank Mandiri Tbk saat melelang aset yang merupakan hasil eksekusi jaminan kredit macet. Balai Lelang Internusa, rekanan Bank Mandiri untuk pelelangan aset, membatalkan lelang aset tanah dan bangunan milik PT Anugrah Lingkar Selatan. Lelang yang sudah dipublikasikan awal bulan ini, semula dijadwalkan berlangsung pada Jumat (21/8) kemarin. Aset Anugrah Lingkar Selatan yang akan dijual adalah Mall Lingkar Selatan (Mollis) dan hotel bintang 3 Ibis Mollis. Penyelenggara lelang menargetkan, harga kedua aset properti itu Rp 490 miliar. Harga tersebut mengacu ke nilai jual objek pajak (NJOP) yang berlaku di Bandung. Nilai itu lebih besar daripada utang pokok Anugrah Lingkar Selatan di Bank Mandiri yang sebesar Rp 200 miliar. "Jika harga lelang lebih besar daripada utang pokok yang tertunggak, maka sisa hasil penjualan akan digunakan untuk menutup utang bunga," kata Henry Sihotang, Credit Recovery II Group Bank Mandiri. Namun Henry tidak menyebutkan berapa besar utang bunga Anugerah Lingkar Selatan.

Andai hasil penjualan, setelah dikurangi utang bunga yang tertunggak, masih tersisa, maka sisanya akan dikembalikan ke pemilik aset, yaitu Anugrah Lingkar Selatan. Balai Lelang Internusa mengakui, tak ada yang menawar aset Anugrah Lingkar Selatan. "Lelangnya batal karena tidak ada yang melakukan penyetoran dana sebagai peserta," kata seorang Staf Balai Lelang Internusa yang enggan disebut namanya. Balai Lelang Internusa mensyaratkan calon pembeli menyetor dana Rp 1 miliar untuk mengikuti lelang. Dua pekan lalu, Henry optimistis lelang berhasil sehingga bisa menutup utang macet Anugrah Lingkar Selatan. Ini bukan kali pertama Bank Mandiri kesulitan menjual aset sitaan. Bank Mandiri juga pernah gagal melelang aset pabrik di Cilegon milik PT Suba Indah senilai Rp 325 miliar. Bank Mandiri juga masih mencari pembeli perkebunan sawit milik PT Benua Indah untuk menutup utang senilai Rp 247 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: