Lelang DNDF dinilai membantu rupiah bergerak stabil



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mulai melakukan lelang domestic non deliverable forward (DNDF). Di lelang perdana DNDF, Senin (12/11), diikuti sembilan bank dan meraih dana US$ 73 juta. Selasa (13/11), BI kembali menggelar lelang DNDF dengan target dana sebesar US$ 100 juta. Analis menilai, instrumen ini efektif menjaga rupiah stabil.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menilai, lelang DNDF yang digelar BI sejauh ini menunjukkan hasil yang cukup positif. "Antusiasme investor di offshore (luar negeri) juga bagus. Artinya, investor melihat DNDF sebagai instrumen yang baik untuk menstabilkan pasar dan rupiah," kata Reny kepada Kontan.co.id, Selasa (13/11).

Menurut Reny, pengaruh positif lelang DNDF cukup terlihat dari posisi penutupan nilai tukar rupiah, Selasa (13/11). Di pasar spot, kurs rupiah ditutup menguat 0,1% menjadi Rp 14.805 per dollar Amerika Serikat (AS).


"Volume transaksinya juga sudah US$ 115 juta dan nilainya juga cukup bersaing dengan NDF offshore. Artinya, reaksi pasar di domestik cukup bagus," kata Reny.

Kepala Ekonom Bank Tabungan Negara (BTN) Winang Budoyo juga mengatakan, investor memandang instrumen DNDF sebagai langkah efektif yang diambil BI untuk menjaga kestabilan nilai tukar. "Harapannya bisa menjadi jangkar bagi rupiah supaya perdagangan NDF tidak bergantung pada apa yang dilakukan trader di luar negeri, terutama Singapura," kata Winang, Selasa (13/11).

Memang, dari segi volume transaksi, Winang menilai, masih diperlukan pendalaman yang lebih besar lagi. Pasalnya, volume transaksi NDF Singapura masih jauh lebih besar yaitu sekitar US$ 600 juta.

"Tapi transaksi pasti akan terus terakumulasi, pendalaman yang lebih lagi supaya DNDF bisa menjadi jangkar nilai tukar," kata Winang.

Winang berharap, melalui lelang DNDF yang mulai berjalan, pergerakan nilai tukar rupiah bisa makin stabil bahkan menguat. "Hasil lelang DNDF ini kan menunjukkan view BI terhadap arah rupiah yang kemudian direspon oleh bank yang terlibat lelang dan pelaku pasar," jelasnya.

Sebagai informasi, total penawaran yang masuk pada lelang DNDF perdana, Senin (12/11) mencapai US$ 149 juta. Namun, BI hanya memenangkan US$ 73 juta lantaran pertimbangan harga yang telah dikalkulasi sebelumnya. Sementara, rupiah rata-rata tertimbang (RRT) dalam lelang DNDF tersebut berada di level Rp 14.882.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat