JAKARTA. Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 untuk memberikan akses air minum bagi seluruh masyarakat Indonesia hingga 100% tampaknya berjalan lamban. Maklum, hingga kini sejumlah proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang diusung pemerintah lewat Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) tak kunjung bisa dieksekusi. Proyek seperti SPAM Umbulan, SPAM Lampung Selatan, SPAM Bali Selatan dan SPAM Pondok Gede hingga kini masih berada dalam tahap lelang untuk menentukan investor yang tertarik menggarapnya. Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Swasta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bastary Pandji Indra menjelaskan proyek SPAM masih terus bergulir dan hingga kini lelang investor belum selesai. "Bukan sulit dapat investor, tapi proses lelang investor yang belum tuntas," katanya, Kamis (9/10).
Lelang investasi proyek air minum berjalan lamban
JAKARTA. Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 untuk memberikan akses air minum bagi seluruh masyarakat Indonesia hingga 100% tampaknya berjalan lamban. Maklum, hingga kini sejumlah proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang diusung pemerintah lewat Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) tak kunjung bisa dieksekusi. Proyek seperti SPAM Umbulan, SPAM Lampung Selatan, SPAM Bali Selatan dan SPAM Pondok Gede hingga kini masih berada dalam tahap lelang untuk menentukan investor yang tertarik menggarapnya. Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Swasta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bastary Pandji Indra menjelaskan proyek SPAM masih terus bergulir dan hingga kini lelang investor belum selesai. "Bukan sulit dapat investor, tapi proses lelang investor yang belum tuntas," katanya, Kamis (9/10).