Lelang kayu di iPasar pada awal Maret naik 63,44%



JAKARTA. Pada awal Maret 2011, kinerja lelang kayu secara online menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Ini terlihat dari omzet lelang kayu di situs lelang iPasar per 1 Maret 2011 yang sebesar Rp 304.62 juta. Omzet ini naik 64,4% dari lelang kayu pada 22 Desember 2010 yang sebesar Rp 186.58 juta. Dari sisi volume juga meningkat sangat tinggi. Pada transaksi per 1 Maret 2011, total kayu yang terjual mencapai 87,988 meter kubik (m3), naik 52,35% dari volume transaksi 22 Desember 2010 yang sebanyak 57,752 m3. "Dari sisi tingkat penyerapan, lelang 1 Maret kemarin tercatat mencapai 100%," ujar Mindo H. Sitorus, Komisaris PT. iPasar, kepada KONTAN, Kamis (3/3).Mindo menjelaskan, kinerja lelang seperti ini didorong oleh program sosialisasi yang terus dilakukan oleh iPasar. Sebelumnya, lelang kayu secara online itu selalu lesu darah. Tingkat penyerapannya pun terkadang tidak mencapai setengah dari pasokan. "Mereka ini sebelumnya hanya terbiasa pada mekanisme tradisional, jadi tergagap ketika lelang di iPasar," jelasnya.iPasar kemudian gencar melakukan promosi, sekaligus pelatihan kepada para kelompok pembeli agar memahami teknologi dan mekanisme lelang secara online. iPasar juga membantu pengadaan infrastruktur lelang, seperti komputer dan jaringan internet yang dipasang di unit-unit Perhutani. "Efeknya, semakin banyak kelompok pembeli yang sudah familiar dengan iPasar," tandasnya.Aldo Nagata, Staf Logistik iPasar, menambahkan peningkatan ini juga dikatrol oleh semakin sadarnya pembeli dengan manfaat melakukan lelang di iPasar. Menurutnya, jika melakukan lelang secara tradisional di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Perhutani, pembeli dikenai retribusi daerah sebesar 3,5% dari besaran transaksi. Nah, jika melakukan lelang di iPasar, pembeli hanya dikenai biaya sebesar 0,5%. "Pembeli bisa mendapat untung 3%, jika melakukan lelang di iPasar," jelasnya kepada KONTAN.Namun peningkatan kinerja ini, ternyata tidak diikuti dengan peningkatan harga. Harga kayu pada lelang 1 Maret kemarin tidak berubah dengan harga pada lelang 22 Desember lalu. Misalnya, harga kayu A1, 2 batang, dengan volume 0,086 m3 adalah Rp 118.000. Harga kayu A2, 5 batang, volume 0,439 m3 adalah Rp 480.000. "Pasokannya terjamin, sehingga harga relatif stabil," ujar Aldo.Sudaryana, Manager Pemasaran Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten, mengatakan pasokan kayu memang cukup terjamin. Di unit III sendiri, saat ini memiliki stok yang siap lelang sekitar 3.000 m3, yang sebagian besar berasal dari Ciamis. Ia bilang, pihaknya tinggal menunggu permintaan dari iPasar saja. "Kalau ada permintaan lagi dari sana, kami akan langsung kirim," ujarnya.Sayangnya, iPasar sendiri menghadapi keterbatasan dalam menjangkau unit-unit Perhutani. Aldo bilang, sejauh ini iPasar baru fokus menggarap pasokan dari Perhutani Unit II yang berada di Jawa Timur. Di sana saja, iPasar baru menggarap pasokan dari 5 Tempat Penimbunan Kayu (TPK), padahal di sana setidaknya ada 20 TPK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini