Lelang kayu online melonjak hingga 1.050%



JAKARTA. Kinerja lelang kayu PT Perhutani secara online terus menunjukkan perbaikan. Tengok saja, omzet penjualan kayu jati dalam lelang kayu iPasar minggu keempat Agustus 2010 melonjak hingga 1.050% dibanding minggu sebelumnya. Total nilai transaksi lelang periode 23 Agustus -27 Agustus mencapai Rp 253 juta. Sedangkan pekan sebelumnya hanya Rp 22 juta.Dalam lelang tersebut dijual kayu jati Bojonegro jenis A3 (berdiameter diatas 30 cm) senilai Rp 208 juta. Lalu, kayu gambilangu Rp 45 juta dengan total volume keseluruhan 23 meter kubik (m³). Adapun kayu A2 (berdiameter 10-19 cm) tidak laku dan jenis A1 sedang tidak ada pasokan. Kayu jati jenis A3 paling diminati para eksportir karena diameter lebih lebar sehingga penampang lebar. Lelang kayu minggu keempat Agustus diborong dua perusahaan mebel asing asal Eropa yang memiliki perwakilan di Tegal dan perusahaan mebel asal Italia yang memiliki perwakilan di Semarang. Menurut Franciscus Xaverius Judamanto, Direktur Perdagangan iPasar, kenaikan ini karena para pembeli mulai terbiasa menggunakan internet dalam melakukan pembelian kayu. Namun, harga kayu yang dilelang minggu keempat Agustus itu tidak berubah dibandingkan sebelumnya. Harga kayu dikelompokkan atau berdasarkan kavling. Satu kavling A3 dengan volume 0,19 m³ dijual dengan harga Rp 4,057 juta. Sedangkan satu kavling A2 dengan volume 0,64 m³ dijual dengan harga Rp 2,64 juta.Judamanto juga memprediksi, omzet penjualan kayu pada lelang minggu pertama September ini akan lebih tinggi lagi. Soalnya, Perhutani memberikan potongan harga semua kayu dari semua unitnya dalam bentuk penghapusan biaya tambahan sebesar 5% dari komponen harga. Komponen harga adalah harga dasar jual plus biaya tambahan (surcharge) dan biaya diferensiasi. Diferensiasi adalah perbedaan harga kayu antar unit Perhutani yang besarnya tergantung asal kayu.Perhutani unit Jawa Barat malah memberikan potongan harga tambahan, yakni menghapus biaya diferensiasi sebesar 10%-12%. Potongan harga akan semakin tinggi jika pembeli membeli kayu dengan diameter lebih lebar. Kayu dari Jawa Barat umumnya memiliki diferensiasi antara 2,5%-17,5 %.Menurut Sudaryana, Manajer Pemasaran Perhutani Unit Cirebon, diskon tersebut diberikan untuk menggenjot penjualan di bulan September. Sampai sejauh ini, Perhutani Cirebon telah menyiapkan sekitar 12.000 m³ kayu untuk dilelang. Rinciannya: 3.000 m³ jenis A1, 7.000 m³ jenis A2 dan 2.000 m³ kayu A3. “Kalau tidak musim hujan, awal bulan September ini kita bisa mengirim lagi hingga 20.000 m³ kayu,” ujarnya. Selama ini, cuaca kerap menjadi batu sandungan Perhutani dalam melelang kayunya. Soalnya, hujan membuat perusahaan pelat merah ini kerap terlambat mengirim kayu karena terganggunya pengangkutan kayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: