Lelang online kayu jati asal Jabar sepi peminat



JAKARTA. Lelang Kayu jati bundar yang dipasok oleh PT. Perhutani Unit III Jawa Barat (Jabar) di situs lelang online iPasar ternyata sepi peminat. Aldo Nagata, Staf Logistik PT. iPasar Indonesia, mengatakan sejak awal April 2011 iPasar sebenarnya sudah menampilkan sebanyak 201 meter kubik (m3) kayu jati bundar asal Perhutani Unit III Jabar. "Namun, hingga minggu kedua April ini belum ada transaksi sama sekali," kata Aldo kepada KONTAN, Rabu (13/4).Kondisi ini disebabkan para pelanggan kayu jati Unit III masih belum terbiasa membeli secara online. Aldo bilang, para pelanggan terlihat masih takut mengikuti lelang kayu di iPasar. Maklum saja, untuk mengikuti lelang di iPasar, pembeli harus menanam dana deposito yang dikelola PT. Kliring Berjangka Indonesia (KBI) minimal sebesar Rp 10 juta. iPasar tidak menerima pembayaran secara langsung dari pembeli. "Pembeli dari Jabar terlihat masih belum percaya dengan mekanisme seperti ini," jelas Aldo.Penyebab lain sepinya lelang kayu Perhutani adalah belum gencarnya sosialisasi lelang online kepada para pelanggan Perhutani Unit III Jabar. Aldo mengakui, selama ini iPasar masih fokus melakukan sosialisasi di Perhutani Unit II Bojonegoro. Masalah dana dan keterbatasan sumber daya lagi-lagi menjadi penyebab belum meratanya sosialisasi lelang kayu online ini. Akibatnya, lelang kayu jati bundar yang laku di iPasar semuanya berasal dari Perhutani Unit II Bojonegoro.iPasar sendiri rencananya akan mulai melebarkan sosialisasi ke para pembeli kayu di Jabar pada pertengahan tahun ini. Target sosialisasi ini adalah industri besar, broker dan perajin mebel yang ada di Jabar. "Karena itu, kami optimistis di bulan-bulan mendatang lelang kayu dari Unit III akan ramai," imbuh Aldo.Sudaryana, Manajer Pemasaran PT. Perhutani Unit III Jabar mengatakan, pihaknya masih akan menunggu perkembangan lelang online hingga sebulan ke depan. Jika dalam jangka waktu sebulan kayu asal Unit III sepi peminat, maka kayu itu akan ditarik kembali. Perhutani Unit III akan melelang kayu itu secara tradisional seperti yang sudah biasa dilakukan. "Kalau dibiarkan tidak laku, kami takut kualitasnya akan turun," katanya.Sebaliknya, lelang kayu jati bundar dari Perhutani Unit II Bojonegoro naik drastis sekitar 92,99%. Total transaksi lelang kayu pada pertengahan Maret lalu sekitar Rp 214,36 juta. Pada pertengahan April 2011, jumlah transaksi lelang kayu ternyata naik drastis menjadi Rp 413,58 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini