JAKARTA. Lelang online perdana rumput laut yang diselenggarakan situs lelang, iPasar, memang sudah dimulai sejak tanggal 12 Mei 2011. Namun hingga sepekan setelah pembukaan, lelang rumput laut itu tak jua mendapatkan pembeli.Aldo Nagata, Kepala Divisi Logistik PT iPasar Indonesia, mengakui aktivitas lelang rumput laut di iPasar memang masih sepi. Menurutnya, persediaan rumput laut yang dimiliki iPasar sebenarnya cukup memadai. Saat ini, iPasar memiliki 150 ton rumput laut kering jenis cottoni dari Sulawesi Selatan (Sulses) dan 8 ton dari Nusa Tenggara Barat (NTB).Masalahnya, para pembeli belum terbiasa dengan persyaratan dan mekanisme lelang online yang dilakukan iPasar. Untuk mengikuti lelang di iPasar, pembeli harus menjadi anggota iPasar terlebih dahulu. Pembeli juga harus menanamkan deposito sekitar Rp 10 juta di PT. Kliring Berjangka Indonesia (KBI) guna kepentingan pembayaran transaksi lelang di iPasar. "Mereka belum familiar dengan sistem kami," ujar Aldo kepada KONTAN, Rabu (18/5).Meskipun begitu, Aldo optimistis aktivitas lelang rumput laut di iPasar akan ramai dalam waktu dekat. Bahkan, iPasar berani mematok target dapat melelang sebanyak 500 ton rumput laut dalam 3 bulan ke depan. Aldo mengklaim, para pembeli sebenarnya sangat tertarik dengan rumput laut yang dilelang iPasar. Sebab, iPasar telah menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk rumput laut yang dilelangnya. Misalnya saja, kadar air rumput laut yang dilelang iPasar maksimal 30%-35%. Keberadaan benda asing seperti pasir juga dibatasi, maksimal 5% dari keseluruhan berat rumput laut. Dengan demikian, kualitas rumput laut yang dilelang iPasar sudah terjamin.Selain itu, mekanisme lelang di iPasar juga lebih transparan dan terjamin. Proses tawar-menawar antara pembeli dan penjual dapat dipantau oleh siapa pun. Setelah transaksi disetujui, proses pengiriman barang dan pembayaran akan diawasi oleh PT KBI. Jika terjadi gagal serah yaitu rumput laut yang dikirim tidak sesuai kualitas dan kuantitasnya, PT KBI bakal menindak pihak penjual. Sebaliknya, jika terjadi gagal bayar yaitu pembeli tidak membayar sesuai dengan kesepakatan, maka PT KBi bakal langsung menindak pembeli itu. "Kita menjamin kasus gagal serah maupun gagal bayar bakal sulit terjadi," jelas Aldo.Untuk lebih meramaikan lelang rumput laut, iPasar bakal terus memacu sosialisasi kepada para pembeli di berbagai daerah. Sosialisasi ini dilakukan dengan menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Dinas Kelautan & Perikanan (DKP) di berbagai daerah. Strategi ini diharapkan dapat lebih memasyarakatkan lelang online rumput laut di iPasar.Selain sosialisasi, iPasar juga bekerjasama dengan Perusahaan Daerah (Perusda) Sulsel. Kerjasama ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan pasokan rumput laut yang dilelang di iPasar. Perusda nantinya bakal mengumpulkan rumput laut dari para petani di Sulsel. iPasar kemudian membeli rumput laut dari Perusda untuk kemudian dilelang secara online di situsnya.Keuntungan dari transaksi yang terjadi akan dibagi dua antara iPasar dan Perusda, dengan komposisi 70:30. iPasar mendapatkan jatah yang lebih besar karena menjadi pihak yang mengucurkan modal. Seluruh dana pembelian rumput laut dari petani sekaligus biaya penyimpanannya ditanggung iPasar. "Wajar jika keuntungan iPasar lebih besar," ungkap Aldo.Victor Nikjuluw, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP, mengungkapkan masih sepinya lelang online di iPasar masih wajar. Sebab, lelang tersebut masih merupakan langkah awal dalam modernisasi pemasaran rumput laut nasional.Meski begitu, pihaknya akan membantu sosialisasi lelang online rumput laut di iPasar. Sebab, lelang di iPasar itu positif dalam upaya melebarkan pemasaran rumput laut nasional. Selain itu, lelang online juga bakal lebih memudahkan pembeli rumput laut karena lebih cepat dan praktis. Oleh karena itu, KKP akan gencar mengadakan pertemuan dengan pelaku perikanan guna menyosialisasikan mekanisme lelang rumput laut di iPasar. "Lambat laun, lelang online di iPasar bakal semakin ramai," tandasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lelang online perdana rumput laut sepi pembeli
JAKARTA. Lelang online perdana rumput laut yang diselenggarakan situs lelang, iPasar, memang sudah dimulai sejak tanggal 12 Mei 2011. Namun hingga sepekan setelah pembukaan, lelang rumput laut itu tak jua mendapatkan pembeli.Aldo Nagata, Kepala Divisi Logistik PT iPasar Indonesia, mengakui aktivitas lelang rumput laut di iPasar memang masih sepi. Menurutnya, persediaan rumput laut yang dimiliki iPasar sebenarnya cukup memadai. Saat ini, iPasar memiliki 150 ton rumput laut kering jenis cottoni dari Sulawesi Selatan (Sulses) dan 8 ton dari Nusa Tenggara Barat (NTB).Masalahnya, para pembeli belum terbiasa dengan persyaratan dan mekanisme lelang online yang dilakukan iPasar. Untuk mengikuti lelang di iPasar, pembeli harus menjadi anggota iPasar terlebih dahulu. Pembeli juga harus menanamkan deposito sekitar Rp 10 juta di PT. Kliring Berjangka Indonesia (KBI) guna kepentingan pembayaran transaksi lelang di iPasar. "Mereka belum familiar dengan sistem kami," ujar Aldo kepada KONTAN, Rabu (18/5).Meskipun begitu, Aldo optimistis aktivitas lelang rumput laut di iPasar akan ramai dalam waktu dekat. Bahkan, iPasar berani mematok target dapat melelang sebanyak 500 ton rumput laut dalam 3 bulan ke depan. Aldo mengklaim, para pembeli sebenarnya sangat tertarik dengan rumput laut yang dilelang iPasar. Sebab, iPasar telah menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk rumput laut yang dilelangnya. Misalnya saja, kadar air rumput laut yang dilelang iPasar maksimal 30%-35%. Keberadaan benda asing seperti pasir juga dibatasi, maksimal 5% dari keseluruhan berat rumput laut. Dengan demikian, kualitas rumput laut yang dilelang iPasar sudah terjamin.Selain itu, mekanisme lelang di iPasar juga lebih transparan dan terjamin. Proses tawar-menawar antara pembeli dan penjual dapat dipantau oleh siapa pun. Setelah transaksi disetujui, proses pengiriman barang dan pembayaran akan diawasi oleh PT KBI. Jika terjadi gagal serah yaitu rumput laut yang dikirim tidak sesuai kualitas dan kuantitasnya, PT KBI bakal menindak pihak penjual. Sebaliknya, jika terjadi gagal bayar yaitu pembeli tidak membayar sesuai dengan kesepakatan, maka PT KBi bakal langsung menindak pembeli itu. "Kita menjamin kasus gagal serah maupun gagal bayar bakal sulit terjadi," jelas Aldo.Untuk lebih meramaikan lelang rumput laut, iPasar bakal terus memacu sosialisasi kepada para pembeli di berbagai daerah. Sosialisasi ini dilakukan dengan menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Dinas Kelautan & Perikanan (DKP) di berbagai daerah. Strategi ini diharapkan dapat lebih memasyarakatkan lelang online rumput laut di iPasar.Selain sosialisasi, iPasar juga bekerjasama dengan Perusahaan Daerah (Perusda) Sulsel. Kerjasama ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan pasokan rumput laut yang dilelang di iPasar. Perusda nantinya bakal mengumpulkan rumput laut dari para petani di Sulsel. iPasar kemudian membeli rumput laut dari Perusda untuk kemudian dilelang secara online di situsnya.Keuntungan dari transaksi yang terjadi akan dibagi dua antara iPasar dan Perusda, dengan komposisi 70:30. iPasar mendapatkan jatah yang lebih besar karena menjadi pihak yang mengucurkan modal. Seluruh dana pembelian rumput laut dari petani sekaligus biaya penyimpanannya ditanggung iPasar. "Wajar jika keuntungan iPasar lebih besar," ungkap Aldo.Victor Nikjuluw, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP, mengungkapkan masih sepinya lelang online di iPasar masih wajar. Sebab, lelang tersebut masih merupakan langkah awal dalam modernisasi pemasaran rumput laut nasional.Meski begitu, pihaknya akan membantu sosialisasi lelang online rumput laut di iPasar. Sebab, lelang di iPasar itu positif dalam upaya melebarkan pemasaran rumput laut nasional. Selain itu, lelang online juga bakal lebih memudahkan pembeli rumput laut karena lebih cepat dan praktis. Oleh karena itu, KKP akan gencar mengadakan pertemuan dengan pelaku perikanan guna menyosialisasikan mekanisme lelang rumput laut di iPasar. "Lambat laun, lelang online di iPasar bakal semakin ramai," tandasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News