JAKARTA. Lelang perdana jagung pipilan yang digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) oleh iPasar pekan lalu mendapatkan respon positif dari para pelaku pasar. Dari total volume jagung pipilan yang masuk gudang serah dan yang ditawarkan kepada peserta lelang sebanyak 250 ton, berhasil terserap 70 ton. Penyerapan tersebut melampui target semula yang hanya mematok 20 ton. Pada hari pertama lelang digelar, yaitu Kamis (22/4), volume jagung pipilan yang terjual mencapai 15 ton dengan harga penutupannya di level Rp 2.450 per kg. Sementara itu pada hari kedua, yaitu Jumat (23/4), total penjualan bertambah yaitu sebanyak 55 ton dengan harga yang sama. Dengan demikian dalam waktu dua hari penyerapannya mencapai 28% dari total penawaran.“Kualitas jagung yang diperdagangkan adalah SNI (standar Nasional Indonesia) mutu 3 dengan kadar air maksimal 15%,” kata Direktur iPasar Dean Novel, akhir pekan lalu. Jika dibanding dengan harga jagung pipilan di salah satu sentra yaitu Makasar, Sulawesi Selatan, harga jagung di NTB yang dilelang iPasar lebih tinggi. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Bursa Komoditi (Bappebti), harga jagung pipilan di Makasar pada akhir pekan lalu berada di level Rp 1.788 per kg. Menurut Direktur Budidaya Serelia Kementerian Pertanian Siwi Purwanto, rendahnya harga jagung di Sulawesi Selatan itu sebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan petani yang memiliki alat pengering jumlahnya masih sedikit. “Berdasarkan informasi dari teman-teman di Sulsel, karena kadar air jagung masih tinggi, sekitar 30%," terang Siwi. Harga jagung pipilan dengan kadar air 14%- 15%, imbuh Siwi, harganya sekitar Rp 2.200 per kg.Pada lelang jagung di NTB lalu diborong oleh suplier dari Jakarta maupun Mataram. Setidaknya ada tujuh anggota peserta lelang iPasar untuk komoditi jagung. Mereka berasal dari Mataram, Lombok Timur, Jakarta, Tangerang dan Jawa Tengah. Masih ada sembilan anggota lain yang tengah melakukan registrasi yang berasal dari Bali, Surabaya, Tangerang, Bogor dan Jakarta.Jagung pipilan ini dipasok oleh lima anggota yang berasal dari kelompok tani maupun perusahaan daerah Kabupaten Lombok Timur dan perusahaan daerah Nusa Tenggara Barat. Minggu ini, mereka siap memasukkan tambahan volume jagung pipilan ke gudang serah sebanyak 300 ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lelang Perdana Jagung Pipilan Lepas 70 Ton
JAKARTA. Lelang perdana jagung pipilan yang digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) oleh iPasar pekan lalu mendapatkan respon positif dari para pelaku pasar. Dari total volume jagung pipilan yang masuk gudang serah dan yang ditawarkan kepada peserta lelang sebanyak 250 ton, berhasil terserap 70 ton. Penyerapan tersebut melampui target semula yang hanya mematok 20 ton. Pada hari pertama lelang digelar, yaitu Kamis (22/4), volume jagung pipilan yang terjual mencapai 15 ton dengan harga penutupannya di level Rp 2.450 per kg. Sementara itu pada hari kedua, yaitu Jumat (23/4), total penjualan bertambah yaitu sebanyak 55 ton dengan harga yang sama. Dengan demikian dalam waktu dua hari penyerapannya mencapai 28% dari total penawaran.“Kualitas jagung yang diperdagangkan adalah SNI (standar Nasional Indonesia) mutu 3 dengan kadar air maksimal 15%,” kata Direktur iPasar Dean Novel, akhir pekan lalu. Jika dibanding dengan harga jagung pipilan di salah satu sentra yaitu Makasar, Sulawesi Selatan, harga jagung di NTB yang dilelang iPasar lebih tinggi. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Bursa Komoditi (Bappebti), harga jagung pipilan di Makasar pada akhir pekan lalu berada di level Rp 1.788 per kg. Menurut Direktur Budidaya Serelia Kementerian Pertanian Siwi Purwanto, rendahnya harga jagung di Sulawesi Selatan itu sebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan petani yang memiliki alat pengering jumlahnya masih sedikit. “Berdasarkan informasi dari teman-teman di Sulsel, karena kadar air jagung masih tinggi, sekitar 30%," terang Siwi. Harga jagung pipilan dengan kadar air 14%- 15%, imbuh Siwi, harganya sekitar Rp 2.200 per kg.Pada lelang jagung di NTB lalu diborong oleh suplier dari Jakarta maupun Mataram. Setidaknya ada tujuh anggota peserta lelang iPasar untuk komoditi jagung. Mereka berasal dari Mataram, Lombok Timur, Jakarta, Tangerang dan Jawa Tengah. Masih ada sembilan anggota lain yang tengah melakukan registrasi yang berasal dari Bali, Surabaya, Tangerang, Bogor dan Jakarta.Jagung pipilan ini dipasok oleh lima anggota yang berasal dari kelompok tani maupun perusahaan daerah Kabupaten Lombok Timur dan perusahaan daerah Nusa Tenggara Barat. Minggu ini, mereka siap memasukkan tambahan volume jagung pipilan ke gudang serah sebanyak 300 ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News