JAKARTA. Para analis memperkirakan lelang perdana surat utang negara (SUN) pada 2011 bakal sepi peminat. Alasannya karena sebagian investor masih menata ulang portofolio. Sehingga, analis memperkirakan, investor tidak akan terlalu agresif masuk ke lelang SUN."Demand-nya masih ada, tetapi tidak akan terlalu tinggi karena masih awal tahun," ujar Head of Fixed Income Research PT Mandiri Sekuritas Handy Yunianto, Selasa (9/1).Analis obligasi BNI Securities Sukartono sepakat. Menurutnya, investor tidak terlalu agresif menyerap SUN di awal tahun. "Penyerapannya tidak akan terlalu banyak karena investor tidak akan gila-gilaan diawal tahun," ujarnya.Pemerintah merencana melelang lima seri SUN. Pemerintah mematok target indikatif Rp 7 triliun dalam lelang perdana SUN itu. Dari lima itu, ada dua seri baru yaitu seri SPN03120411 yang akan jatuh tempo 11 April 2012 dan seri SPN12130111 yang akan jatuh tempo 11 Januari 2013.Sedangkan sisanya merupakan reopening. Diantaranya, seri FR0062 yang ditawarkan dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,25% dan jatuh tempo 15 April 2017. Pembayaran kupon akan dilakukan tiap tanggal 15 April dan 15 Oktober. Seri lainnya, seri FR0061 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7% dan akan jatuh tempo 15 Mei 2022. Pembayaran kupon akan dilakukan setiap 15 Mei dan 15 November. Terakhir seri FR0058 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,25% dan jatuh tempo 15 Juni 2032. Pembayaran kupon instrumen tersebut akan dilakukan setiap 15 Juni dan 15 Desember. Analis NC Securities I Made Adi Saputra menduga pemerintah akan menyerap lelang dengan yield berkisar antara 5,45% hingga 5,5% untuk seri FR0060. Untuk seri FR0061 diperkirakan akan diserap dikisaran 6,15% hingga 6,25% dan untuk seri FR0058 diperkirakan akan diserap dikisaran 7,1% hingga 7,2%. "Untuk penawaran yang masuk saya prediksi bisa mencapai Rp 15 triliun hingga Rp 20 triliun atau masih oversubscribes," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lelang perdana SUN di 2012 bakal sepi peminat
JAKARTA. Para analis memperkirakan lelang perdana surat utang negara (SUN) pada 2011 bakal sepi peminat. Alasannya karena sebagian investor masih menata ulang portofolio. Sehingga, analis memperkirakan, investor tidak akan terlalu agresif masuk ke lelang SUN."Demand-nya masih ada, tetapi tidak akan terlalu tinggi karena masih awal tahun," ujar Head of Fixed Income Research PT Mandiri Sekuritas Handy Yunianto, Selasa (9/1).Analis obligasi BNI Securities Sukartono sepakat. Menurutnya, investor tidak terlalu agresif menyerap SUN di awal tahun. "Penyerapannya tidak akan terlalu banyak karena investor tidak akan gila-gilaan diawal tahun," ujarnya.Pemerintah merencana melelang lima seri SUN. Pemerintah mematok target indikatif Rp 7 triliun dalam lelang perdana SUN itu. Dari lima itu, ada dua seri baru yaitu seri SPN03120411 yang akan jatuh tempo 11 April 2012 dan seri SPN12130111 yang akan jatuh tempo 11 Januari 2013.Sedangkan sisanya merupakan reopening. Diantaranya, seri FR0062 yang ditawarkan dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,25% dan jatuh tempo 15 April 2017. Pembayaran kupon akan dilakukan tiap tanggal 15 April dan 15 Oktober. Seri lainnya, seri FR0061 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7% dan akan jatuh tempo 15 Mei 2022. Pembayaran kupon akan dilakukan setiap 15 Mei dan 15 November. Terakhir seri FR0058 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,25% dan jatuh tempo 15 Juni 2032. Pembayaran kupon instrumen tersebut akan dilakukan setiap 15 Juni dan 15 Desember. Analis NC Securities I Made Adi Saputra menduga pemerintah akan menyerap lelang dengan yield berkisar antara 5,45% hingga 5,5% untuk seri FR0060. Untuk seri FR0061 diperkirakan akan diserap dikisaran 6,15% hingga 6,25% dan untuk seri FR0058 diperkirakan akan diserap dikisaran 7,1% hingga 7,2%. "Untuk penawaran yang masuk saya prediksi bisa mencapai Rp 15 triliun hingga Rp 20 triliun atau masih oversubscribes," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News