Lelang proyek MRT fase II dimulai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses lelang konstruksi megaproyek Mass Rapid Transit (MRT) Fase II sudah dimulai sejak awal Agustus 2018. PT MRT Jakarta telah membuka lelang untuk paket pengerjaan Receiving Substation (RSS) atau gardu induk listrik untuk MRT bawah tanah yang akan dibangun di kawasan Monumen Nasional (Monas).

Pengumuman lelangnya sudah dilakukan, ini kita sebutnya Lelang RSS (Receiving Substation). Jadi pekerjaan pembangunan gardu listrik untuk fase II. "Jadi belum untuk konstruksi proyeknya," kata Corporate Secretary PT MRT Jakarta TB Hikmat kepada KONTAN, Rabu (8/8).

Hikmat menyebutkan, persyaratan peserta yang mengikuti lelang MRT rute Bunderan HI-Kampung Bandan ini adalah badan usaha atau kemitraan yang berdomisili di Indonesia. Adapun spesialisasinya adalah sebagai penyedia jasa pekerjaan konstruksi pondasi/dinding diafragma (Diaphragm Wall).


Dia mengungkapkan, hingga awal pekan ini sudah ada dua peserta lelang yang mendaftar. Sayannya dia enggan menyebut nama perusahaan tersebut. Yang jelas, dia menyatakan, semua perusahaan yang memiliki keahlian dan memenuhi persyaratan yang ditentukan bisa ikut lelang.

Proyek MRT Fase II merupakan lanjutan dari MRT Fase I yang menghubungkan antara Lebak Bulus dan Bundara Hotel Indonesia (HI). Jika fase I memiliki panjang 15,7 km, maka MRT Fase II sepanjang 8,1 km. Proyek MRT Fase II akan menelan dana sekitar Rp 22,5 triliun. Sumber pendanaan proyek berasal dari Japan International Cooperation Agency (JICA).

Bila mengacu pada jadwal yang sudah ditetapkan, proyek MRT Fase II ini akan dimulai konstruksinya pada Desember 2018 mendatang.

Oleh karena itu maka pemenang lelang nantinya akan diumumkan pada November 2018 sekaligus meneken kontrak kerjasama pengerjaan. Kendati begitu, Hikmat mengaku, pihaknya belum memasukkan ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam proyek MRT, makanya mungkin peralatan yang digunakan masih banyak yang diperoleh lewat impor.

Maklum saja, proyek MRT ini adalah yang pertama kali dibangun di Indonesia. Apalagi, dalam proyek pembangunan ini kontraktor lokal yang membangun bekerjasama dengan kontraktor Jepang. Alhasil, ketentuan soal TKDN yang baru saja ditetapkan pemerintah pada bulan ini sulit untuk diterapkan secara maksimal.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Wiliam Sabandar sebelumnya bilang, proses pembangunan MRT Fase II harus dimulai sebelum proyek MRT Fase I selesai pada Maret 2019. "Konstruksi proyek MRT ini harus simultan, jadi tak perlu menunggu proyek sebelumnya selesai untuk memulai proyek berikutnya," katanya.

Melihat jadwal yang sudah disusun, proyek MRT Fase II akan rampung dan bisa beroperasi pada tahun 2022. Wiliam bilang setelah konstruksi MRT Fase II dimulai, pihaknya akan langsung menyusun rencana MRT Fase III. Hanya saja, hingga kini belum diketahui sumber dana yang akan membiayai proyek tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie