Lelang SBI 8 September serap dana Rp 64 triliun



JAKARTA. Meski lelang SBI 12 bulan tertunda, pelaksanaan lelang SBI tenor 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, dan SBI Syariah (SBIS) tetap berlangsung sebelum libur Lebaran. Pada 8 September 2010, Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan lelang SBI dan SBIS dengan target indikatif senilai Rp 60,1 triliun.

Dalam lelang tersebut, peserta lelang terlihat meminati SBI bertenor 3 bulan. Terbukti, jumlah penawaran yang masuk untuk SBI ini mencapai Rp 52,43 triliun dengan permintaan kupon 6,15% - 6,80%. BI menyerap hampir semua penawaran yang masuk untuk SBI 3 bulan, yaitu sebesar Rp 52,22 triliun dan memberikan kupon 6,7%.

Untuk SBI 6 bulan, penawaran yang masuk mencapai Rp 10,21 triliun dan permintaan kupon sebesar 6,5% -6,78%. Di akhir lelang, BI memenangkan penawaran sebesar Rp 10,01 triliun dan menetapkan kupon SBI 6 bulan 6,75%.


Minat peserta lelang untuk SBI bertenor lebih panjang, yaitu SBI 9 bulan, belum setinggi minat mereka pada SBI 3 bulan dan 6 bulan. Maklum, SBI 9 bulan ini juga tergolong instrumen moneter anyar karena baru diluncurkan Agustus lalu.

Penawaran untuk SBI 9 bulan tercatat sebesar Rp 2,02 triliun, dengan permintaan kupon 6,6% - 6,88%. BI menyerap Rp 1,92 triliun dari penawaran tersebut dan menetapkan kupon sebesar 6,85%. Adapun untuk SBIS, BI menyerap semua penawaran yang masuk sebesar Rp 4 miliar, dengan tingkat imbalan 6,64%. Angka ini jauh dari target indikatif yang ditetapkan BI sebesar Rp 100 miliar.

Jika dihitung-hitung, total dana yang diserap BI pada lelang ini mencapai Rp 64,19 triliun. Padahal, biasanya lelang SBI mampu menyerap likuiditas dari pasar hingga Rp 90-an triliun.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mega J.B. Kendarto memperkirakan, minat bank membeli SBI berkurang karena aturan baru giro wajib minimum (GWM) Primer yang naik dari 5% menjadi 8% mulai 1 November mendatang. Alhasil, bank harus mempersiapkan dana untuk tambahan GWM Primer tersebut. "Bank lebih berkonsentrasi memenuhi GWM 8% daripada membeli SBI," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test