Kondisi likuiditas di sektor perbankan di awal bulan ini agaknya memang tidak selonggar perkiraan. Maka itu, penawaran yang masuk dalam lelang instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) bulan Agustus yang diselenggarakan Rabu (11/8) kemarin, hanya sebesar Rp 76,977 triliun. Kemungkinan, perbankan mengantisipasi datangnya Ramadhan dan persiapan Hari Raya Idul Fitri di mana kebutuhan masyarakat atas dana tunai melonjak naik. Dus, kelebihan likuiditas tidak serta merta dia parkir di instrumen moneter.
Dari nilai penawaran masuk sebesar itu, Bank Indonesia menyerap likuiditas sebesar Rp 73,78 triliun. Angka tersebut sedikit di bawah target indikatif yang dipatok oleh BI semula yang mencapai Rp 80 triliun. Dalam lelang tersebut, BI menawarkan SBI dengan pilihan tenor yakni tiga, enam, dan sembilan bulan. Serta SBI Syariah bertenor tiga bulan.
Lelang kali ini juga menandai mulai ditawarkannya SBI bertenor baru yaitu berjatuh waktu sembilan bulan. Seperti sudah diberitakan sebelumnya, salah satu isi paket kebijakan moneter yang diluncurkan oleh BI media Juni lalu adalah memperbanyak pilihan tenor SBI agar bank bisa lebih leluasa mengelola likuiditas yakni SBI bertenor sembilan bulan dan 12 bulan. Untuk SBI sembilan bulan ditawarkan di lelang kemarin, sedangkan SBI bertenor 12 bulan akan ditawarkan pada lelang September nanti.
Dalam publikasi yang dirilis oleh BI hari ini, Kamis (12/8), nominal penawaran terbesar masih didominasi oleh SBI bertenor tiga bulan yang mencapai Rp 56,855 triliun. Oleh BI, yang dinyatakan pemenang nilainya di bawah itu yakni sebesar Rp 56,695 triliun. Adapun tingkat bunganya dipatok di angka 6,63%. Sedangkan untuk SBI bertenor enam bulan, BI menyerap sebesar Rp 14,679 triliun dengan bunga 6,72%. Untuk SBI bertenor baru yakni sembilan bulan, BI menyerap sebesar Rp 2,25 triliun. Ini lebih kecil dari penawaran yang masuk yang mencapai Rp 4,12 triliun. Untuk instrumen SBI bertenor baru tersebut BI memberi bunga 6,83%. Bunga ini tercatat sebagai bunga tertinggi di antara dua tenor lainnya. Adapun untuk SBI Syariah, BI menyerap semua penawaran yang masuk sebesar Rp 160 miliar. Nilai ini jauh di bawah target indikatif yang dipatok otoritas moneter yang mencapai Rp 350 miliar.