Lelang SBSN Selasa nanti diperkirakan hanya akan kantongi Rp 20 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi pasar yang cukup rentan, jumlah penawaran yang masuk pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (9/3) diperkirakan tidak jauh berbeda dari lelang sebelumnya. 

Adapun, lelang SBSN sebelumnya digelar pada 23 Februari di mana jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 24,24 triliun.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana menilai, kondisi pasar saat ini cenderung rentan dan kurang menguntungkan pasar obligasi. Namun, ia menilai target pemerintah sebesar Rp 12 triliun masih akan dapat tercapai. 


Baca Juga: Indonesia dibayang-bayangi taper tantrum karena lonjakan imbal hasil obligasi AS?

“Saat ini, kondisi pasar agak rentan seiring risiko yang sedang naik. Mulai dari ada ketakutan boom properti di China, lalu ada mutasi Covid-19 jenis baru, hingga ditambah dengan kenaikan US Treasury. Kombinasi ini akan membuat investor asing cenderung wait and see terlebih dahulu,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Minggu (7/3)

Fikri melihat, kenaikan US Treasury dalam beberapa waktu terakhir turut memicu yield SUN ikut naik. Pada akhirnya, peserta lelang pun meminta yield yang lebih tinggi. Namun, pemerintah memilih untuk tidak menyerap permintaan tersebut dan mengadakan lelang tambahan pada keesokan harinya. Hal ini sendiri sudah terjadi beberapa kali pada awal tahun ini.

Namun, Fikri meyakini keberadaan investor domestik masih akan mampu menjaga penawaran yang masuk pada lelang SBSN besok. Ia memperkirakan, jumlah penawaran yang masuk akan sekitar Rp 20 triliun - Rp 25 triliun.

Baca Juga: Saham dijagokan sebagai instrumen investasi berkinerja paling apik tahun ini

Lebih lanjut, ia menjelaskan, saat ini sebenarnya justru jadi momen yang tepat untuk masuk karena bisa mengoptimalkan imbal hasil secara jangka panjang. Oleh karena itu, pemain seperti dana pensiun dan asuransi diperkirakan akan mendominasi pada lelang esok hari.

“Kemungkinan seri jangka panjang, yakni seri PBS028 akan jadi salah satu incaran karena potensi yield-nya secara jangka panjang masih akan terus naik. Namun, seri PBS029 kemungkinan juga akan diminati peserta,” pungkas Fikri.

Selanjutnya: Poundsterling berhasil jadi mata uang dengan kinerja paling apik pada awal tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi