Lelang sukuk akhir Februari bukukan penawaran masuk Rp 24,24 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) berhasil membukukan penawaran masuk untuk lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (23/2) sebanyak Rp 24,24 triliun atau lebih rendah Rp 1,87 triliun atau 7,16% dari capaian lelang sebelumnya 9 Februari 2021 yakni Rp 26,11 triliun. 

Sebagai informasi, pemerintah terbitkan lelang SBSN dalam enam seri dengan target indikatif Rp 12 triliun. Namun, kali ini pemerintah hanya menyerap Rp 4,99 triliun dari enam seri yang ditawarkan tersebut. Berikut besaran rincian serapan masing-masing seri sekaligus besaran yield rata-rata tertimbangnya:

PBS029 jadi seri yang mendapatkan total penawaran masuk tertinggi yakni Rp 4,93 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 6,61%. Seri ini akan jatuh tempo pada 15 Maret 2034, dengan tenor 13 tahun. Dari SBSN tersebut, pemerintah menyerap Rp 850 miliar. 


Baca Juga: Data terbaru, BEI sebut ada sekitar 32 perusahaan tercatat memiliki ekuitas negatif

Urutan kedua ada seri SPNS10082021 yang mencatatkan penawaran masuk sebanyak Rp 4,88 triliun, dengan yield rata-rata 3,1%. Seri tersebut merupakan SBSN yang bakal jatuh tempo 10 Agustus 2021. Seri ini berhasil diserap pemerintah sebanyak Rp 4,05 triliun, sekaligus jadi seri terbanyak yang diserap pemerintah.

Sementara itu, PBS027 yang mendapat penawaran masuk sebanyak Rp 4,22 triliun dan seri PBS027 yang memperoleh penawaran Rp 4,04 triliun menjadi dua seri yang tidak diserap oleh pemerintah. Adapun masing-masing seri bakal jatuh tempo 15 Mei 2023 dan 15 Oktober 2025. 

Berikutnya ada seri PBS028 yang memperoleh penawaran sebanyak Rp 3,67 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046, dengan yield rata-rata tertinggi yakni 7,12% itu hanya diserap Rp 60 miliar oleh pemerintah.

Terakhir, ada seri PBS004 yang memperoleh penawaran masuk Rp 2,48 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,52%. Seri ini jatuh tempo 15 Februari 2037, dengan nominal yang dimenangkan pemerintah Rp 35 miliar.

Baca Juga: PPh bunga obligasi jadi 10%, sejumlah pihak menilai berisiko dan tidak menguntungkan

Sementara itu, sebagai tindak lanjut lelang SBSN pada 26 Januari 2021 dan sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 195/PMK.08/2020 tentang Lelang Surat Berharga Syariah Negara di Pasar Perdana Domestik dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38/PMK.02/2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan, Pemerintah akan melaksanakan lelang SBSN tambahan (Green Shoe Option) pada hari Rabu, 24 Februari 2021 pada pukul 09.00-10.00 WIB.

Seri yang ditawarkan pada lelang tambahan tersebut di antranya seri PBS029 dengan imbalan 6,37%, diikuti seri PBS004 yang menawarkan imbalan 6,1%, dan terakhir ada seri PBS028 dengan imbalan sebesar 7,75%.

Ketiga seri tersebut akan dilelang sejak 24 Februari 2021 dengan tanggal setelmen pada 25 Februari 2021. Adapun untuk underlying asset untuk ketiga seri tersebut berupa proyek atau kegiatan APBN 2021 dan BMN berupa tanah atau bangunan. 

Untuk pelaksanaan lelang tambahan (Green Shoe Option) dapat diikuti oleh Bank Indonesia, LPS dan/atau dealer utama yang menyampaikan penawaran pembelian dalam lelang SBSN tanggal 24 Februari 2021.

Selanjutnya: Penjualan ORI019 di BNI empat kali lipat dari target

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi