JAKARTA. Pada penutupan perdagangan Selasa (10/1) kemarin, harga surat utang negara (SUN) tercatat naik. Mengacu pada situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), INDOBeX Government Clean Price membaik 0,02% dari perdagangan hari sebelumnya ke level 111,12.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan, penguatan harga yang terjadi kemarin turut dipengaruhi oleh faktor penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) seiring pelemahan the greenback terhadap beberapa mata uang dunia. Belum lagi, katalis positif yang berasal dari lelang sukuk negara kemarin.

Pada lelang sukuk Selasa (10/1), pemerintah menyerap dana sebesar Rp 6,57 triliun dari lima seri sukuk negara yang ditawarkan. Total penawaran yang oversubscribe hingga empat kali di angka Rp 24,01 triliun mengindikasikan tingginya minat investor untuk menempatkan dananya di sukuk negara.

Namun demikian, Made melihat, investor masih berhati-hati dalam menempatkan dananya di sukuk negara di tengah kondisi pasar surat utang global yang masih cenderung bergerak fluktuatif. "Hal ini tercermin dari tingginya jumlah penawaran yang masuk pada sukuk-sukuk bertenor pendek seperti SPNS11072017 dan PBS013," kata dia.

Secara keseluruhan, hasil positif dari lelang sukuk negara dan penguatan nilai tukar rupiah telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil SUN seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun masing-masing sebesar 3 bps di level 7,278%vdan 7,552%.

Sedangkan seri acuan dengan tenor 15 tahun dan 20 tahun relatif tidak banyak berubahan pada level 7,719% dan 8,063%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto