Lelang sukuk sepi peminat, pemerintah hanya serap Rp 5,09 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (6/3). Dari lelang kali ini, pemerintah menyerap dana senilai Rp 5,09 triliun dari total penawaran yang masuk sejumlah Rp 8,61 triliun.

Dari enam seri yang ditawarkan, seri SPNS07092018 paling laris. Seri yang jatuh tempo pada 7 September 2018 tersebut mendapat tawaran masuk senilai Rp 3,75 triliun, sedangkan nominal yang berhasil dimenangkan senilai Rp 1,23 triliun. Seri ini memiliki imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 4,28%.

Sementara, seri PBS016 memperoleh tawaran masuk senilai Rp 2,42 triliun, sedangkan nominal yang dimenangkan senilai Rp 1,92 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 15 Maret 2020 tersebut memiliki imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 5,97%.


Seri PBS002 memperoleh penawaran masuk senilai Rp 0,89 triliun, sedangkan nominal yang berhasil dimenangkan senilai Rp 0,51 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 15 Januari 2022 tersebut memiliki imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,26%.

Seri PBS012 memperoleh penawaran masuk senilai Rp 0,82 triliun sedangkan nominal yang berhasil dimenangkan senilai Rp 0,81 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 15 November 2031 tersebut memiliki imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 7,30%.

Seri PBS004 memperoleh penawaran masuk senilai Rp 0,52 triliun sedangkan nominal yang berhasil dimenangkan senilai Rp 0,44 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037 tersebut memiliki imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 7,65%.

Terakhir, seri PBS017 memperoleh penawaran masuk senilai Rp 0,19 triliun sedangkan nominal yang berhasil dimenangkan senilai Rp 0,18 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025 tersebut memiliki imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,71%.

Penawaran yang masuk pada lelang kali ini terbilang sepi. Asal tahu saja, pada lelang sukuk sebelumnya, pemerintah mampu meraup dana senilai Rp 8,47 triliun dari total penawaran yang masuk berjumlah Rp 13,34 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini