JAKARTA. Pasar Obligasi pemerintah dan obligasi korporasi di pasar sekunder kembali ramai. Penerima Laporan Efek (PLTE) di Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan, pada penutupan perdagangan Kamis (1/12), volume perdagangan obligasi mencapai Rp 10,3 triliun. Jumlah tersebut melonjak 40,5% dibanding hari sebelumnya Rp 7,3 triliun. Pada periode yang sama, frekuensi perdagangan juga naik 20,2% menjadi 541 transaksi, dari sebelumnya 450 transaksi. Corporate Secretary Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Tumpal Sihombing bilang, obligasi seri FR0059 bertenor 15,46 tahun dan berkupon 7%, menjadi obligasi pemerintah teraktif. Total volume perdagangan surat utang ini mencapai Rp 1,6 triliun, dengan 131 transaksi. Sementara obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 Seri C (CFIN03C) bertenor 2,94 tahun dengan kupon 10,25% menjadi obligasi korporasi teraktif diperdagangkan. Volume transaksi mencapai Rp 7 miliar dan 6 transaksi.Dealer Fixed Income Bank Rakyat Indonesia (BRI) M. Victor Antariksa menyebut, tren perdagangan yang signifikan di pasar sekunder dikarenakan adanya pembatalan lelang Surat Utang Negara (SUN), yang seharusnya digelar 6 Desember nanti.
Lelang SUN batal, volume transaksi obligasi di pasar sekunder melonjak 40,5%
JAKARTA. Pasar Obligasi pemerintah dan obligasi korporasi di pasar sekunder kembali ramai. Penerima Laporan Efek (PLTE) di Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan, pada penutupan perdagangan Kamis (1/12), volume perdagangan obligasi mencapai Rp 10,3 triliun. Jumlah tersebut melonjak 40,5% dibanding hari sebelumnya Rp 7,3 triliun. Pada periode yang sama, frekuensi perdagangan juga naik 20,2% menjadi 541 transaksi, dari sebelumnya 450 transaksi. Corporate Secretary Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Tumpal Sihombing bilang, obligasi seri FR0059 bertenor 15,46 tahun dan berkupon 7%, menjadi obligasi pemerintah teraktif. Total volume perdagangan surat utang ini mencapai Rp 1,6 triliun, dengan 131 transaksi. Sementara obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 Seri C (CFIN03C) bertenor 2,94 tahun dengan kupon 10,25% menjadi obligasi korporasi teraktif diperdagangkan. Volume transaksi mencapai Rp 7 miliar dan 6 transaksi.Dealer Fixed Income Bank Rakyat Indonesia (BRI) M. Victor Antariksa menyebut, tren perdagangan yang signifikan di pasar sekunder dikarenakan adanya pembatalan lelang Surat Utang Negara (SUN), yang seharusnya digelar 6 Desember nanti.