Lelang SUN diprediksi bisa capai Rp 45 triliun



KONTAN.CO.ID - Pemerintah akan menggelar lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa, 5 September 2017. Kenaikan harga SUN di pasar sekunder belakangan bisa memicu minat yang tinggi pada lelang.

Analis I Made Saputra Analis Fixed Income MNC Securities memperkirakan, jumlah penawaran dapat mencapai Rp 45 triliun. "Target indikatif akan tercapai dengan estimasi bidding dengan kondisi market saat ini bisa masuk di Rp 40 triliun-Rp 45 triliun," kata Made kepada KONTAN, Kamis (31/8).

Dalam lelang kali ini, pemerintah menawarkan lima seri SUN. Empat seri merupakan reopening dan satu seri baru. Pertama, SPN12171207 dengan imbalan diskonto bertenggat waktu 7 Desember 2017. Kedua, SPN12180906 dengan imbalan diskonto yang akan jatuh tempo pada 6 September 2018, seri ini merupakan satu-satunya penawaran baru.


Ketiga, FR0061 berkupon 7% yang bakal kedaluwarsa 15 Mei 2022 nanti. Keempat, FR0059 dengan kupon 7% yang tenggat waktunya 15 Mei 2027. Kelima, FR0074 yang memiliki kupon 7.5% dan jatuh tempo pada 15 Agustus 2032.

Pemerintah membidik target indikatif Rp 15 triliun, dengan target maksimal Rp 22,5 triliun. Pemerintah akan menggunakan dana hasil lelang SUN untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. "Menarik karena itu berkaitan dengan 7DRR BI kemarin," kata Made.

Lelang pada Selasa (22/8) pekan lalu meraup total penawaran masuk Rp 46 triliun dengan jumlah yang dimenangkan Rp 15 triliun. Menurut Made, tipisnya angka yang dimenangkan ini karena pemerintah telah melihat peluang BI menggunting 7-day reverse repo rate.

Menurutnya, pemerintah telah menyiapkan strategi untuk menekan cost of fund yang akan terjadi pada lelang pekan depan. Made memprediksikan, imbal hasil SUN pekan depan akan menarik. Seri FR0061 dapat memberikan imbal 6,25%, seri FR0059 dengan imbal 6,72% dan FR0074 bakal memberikan imbal 7,2%.

Menurutnya SUN yang bakal diincar oleh investor adalah seri FR0059 dan FR0061 yang tertenor menengah. Seri SUN ini pun cukup likuid di pasar sekunder. Bagi investor jangka panjang, seri FR0074 jelas akan lebih menarik karena menawarkan imbal yang lebih besar.

Anil Kumar analis Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia melihat, ekonomi Indonesia terus membaik. Kemungkinan BI untuk menurunkan suku bunga lagi pada kuartal keempat menjadi sentimen positif pada lelang berikutnya. "Kalau BI menurunkan suku bunga di kuarta IV dan inflasi terkendali, maka tidak ada alasan bagi orang untuk tidak beli obligasi," jelas Anil saat dihubungi KONTAN.

Menurut Anil, masyarakat Indonesia harus mulai menyadari bahwa saat ini tengah memasuki era suku bunga rendah dan harus melihat potensi obligasi. Bila tidak, rally ini bakal banyak dijajaki oleh investor asing karena banyak pemain domestik yang tidak mengantisipasi adanya kelanjutan rally ini.

Sedangkan dari sisi global, Anil melihat potensi risiko dari The Fed dan Bank Sentral Eropa (ECB). Kemungkinan bulan depan The Fed akan mengumumkan rencana pengurangan aset. Sedangkan kebijakan moneter ECB dapat berdampak pada pergerakan SBN Indonesia. Namun demikian, pengaruhnya hanya terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati