Lelang SUN, investor diprediksi minta yield 9%



JAKARTA. Pemerintah mematok target agresif penerbitan surat utang negara (SUN), Selasa (23/6). Lelang tersebut ditargetkan bisa menyerap dana Rp 12 triliun atau lebih besar ketimbang lelang Selasa (9/6) sebelumnya yang ditetapkan Rp 10 triliun.

Dalam lelang kali ini, pemerintah menawarkan lima seri lawas. Yakni, SPN12160401 (reopening) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 1 April 2016.

Lalu, seri FR0053 (repening) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 8,25% dan jatuh tempo 15 Juli 2021. Seri FR0056 ditawarkan dengan kupon 8,37% dan jatuh tempo 15 September 2026.


Kemudian, seri FR0071 (reopening) dengan kupon 9% dan jatuh tempo 15 Maret 2029. Serta, seri FR0068 (reopening) dengan kupon 8,37% dan jatuh tempo 15 Maret 2034.

Penjualan SUN dilaksanakan dengan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price).

Lelang akan dibuka pada pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. Hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Setelmen akan dilaksanakan pada hari Kamis (25/6).

Analis Millenium Danatama Indonesia Desmon Silitonga memperkirakan investor akan meminta yield tinggi seiring masih tingginya yield SUN di pasar sekunder. Diprediksi, investor akan meminta yield dikisaran 8,2% hingga 8,4% untuk seri FR0053.

Sedangkan permintaan yield untuk seri FR0056 diperkirakan sekitar 8,5% hingga 8,7%. Seri FR0071 diperkirakan akan berada di level 8,7% hingga 8,9%. Serta seri FR0068 sekitar 8,8% hingga 9%.

"Kemungkinan mayoritas investor akan masuk ke seri FR0053 dan FR0056. Sebab, kedua seri tersebut relatif baru ditawarkan dalam lelang," ujar Desmon, Jakarta, Jumat (19/6).

Dia memperkirakan pemerintah akan mengalami kelebihan perintaan sekitar 1,5 kali hingga 2,5 kali dari target indikatif. Pemerintah juga akan memaksimalkan penyerapan sesuai target.

"Bahkan berpotensi naik ke level Rp 15 triliun karena pemerintah mengejar target penerbitan dengan menerapkan strategi frontloading," tutur Desmon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia