Lelang SUN lebih kecil, Sri Mulyani jamin pembiayaan APBN masih aman



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tetap bisa terjaga sampai akhir tahun. Meskipun, jumlah total yang dimenangkan dari lelang surat utang negara (SUN) Selasa ini (3/6), lebih rendah dari sebelumnya.

“Kami hari ini memenangkan Rp 11 triliun dari Rp 21 triliun, saya rasa itu adalah salah satu bentuk dinamika pasar yang cukup baik apalagi memertimbangkan situasi yang sekarang sedang terjadi,” ujar Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Selasa.

Menurut catatan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu), untuk lelang SUN seri SPN12181004, SPN12190704, FR0063, FR0065, dan FR0075 melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI), total nominal yang dimenangkan mencapai Rp 11,32 triliun. Adapun total penawaran yang masuk sebesar Rp 21,46 triliun


Sementara itu, pada lelang sebelumnya, Selasa (5/6), total nominal yang dimenangkan senilai Rp 11,7 triliun. Total penawaran yang masuk sebesar Rp 29,3 triliun.

Sri Mulyani melanjutkan, sentimen terhadap mata uang regional terutama China masih terus berlanjut sehingga pemerintah harus terus waspada. Oleh karena itu, pemerintah berhati-hati dalam melakukan pengelolaan APBN sampai akhir tahun. “Dan saya merasa pembiayaan tetap terjaga sampai akhir tahun,” kata dia.

Di lokasi berbeda, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI berharap hasil lelang SUN itu akan membantu menambah suplai dollar AS. “Dengan adanya lelang, investor asing akan masuk dan akan stabilkan nilai tukar. Ini adalah bentuk kordinasi yang perlu dilakukan,” ujarnya.

Ia mengatakan, keputusan BI menaikkan kenaikan suku bunga sebesar 50 bps pada rapat dewan gubernur (RDG) akhir bulan lalu adalah agar yield surat utang menarik. Tujuannya untuk menarik investor masuk. “Respon suku bunga kan untuk bisa membuat pasar keuangan khususnya obligasi pemerintah menarik,” kata Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat