Lelang wilayah kerja migas tahap II cukup laku



JAKARTA. Investasi minyak dan gas (migas) di Indonesia mulai bergairah kembali. Dari tujuh lelang wilayah kerja (wk) migas, hanya dua wk migas saja yang tidak laku. Dua wk migas ini adalah Indragiri dan Arafuru.

"Dua wilayah ini mungkin dianggap masih kurang ekonomis kan mereka sudah melakukan studi terlebih dahulu. Untuk migas, ada sembilan yang mengambil dokumen dan lima yang mengembalikan dokumen," ujar Dirjen Migas Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Evita Herawati Legowo, Jumat (18/3).Komitmen pasti eksplorasi dari empat pemenang lelang wk migas yakni Gurita, South Betung, Sumbagsel dan Marquisa untuk tiga tahun masa eksplorasi berupa studi G&G sebesar US$ 1,9 Juta. Selain itu survei seismik 2D sepanjang 1400 km, survey seismik 3D seluas 400 km2 dan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 3 sumur.Sementara itu, komitmen pasti untuk Wilayah kerja Produksi, Blok Sembilang adalah studi G&G sebesar US$ 700 ribu, Surface Facility Study dan Detail Design Surface Facility, serta Re-activation well sebanyak 4 sumur. Total investasi komitmen eksplorasi dan produksi hasil lelang wilayah kerja Migas adalah sebesar US$ 26,4 juta. Sedangkan bonus tanda tangan (Signature Bonus) yang akan diterima langsung oleh pemerintah, sebesar US$ 5,6 juta.Berbeda dengan lelang wk migas, lelang wk coal bed methane (cbm) justru laku semua. Dari enam wk cbm yang dilelang, semuanya diminati. Untuk lelang penawaran langsung wilayah kerja , untuk komitmen pasti eksplorasi yang ditawarkan pemenang lelang berupa studi G&G sebesar US$ 3,3 juta, Corehole sebanyak 15 sumur senilai US$ 13,05 juta, dan sumur eksplorasi sebanyak 10 sumur senilai US$ 13,25 juta.Total investasi komitmen pasti hasil lelang penawaran langsung wilayah kerja GMB adalah sebesar US$ 29,6 juta. Sedangkan bonus tanda tangan (signature bonus) dari wilayah kerja CBM yang akan diterima langsung oleh Pemerintah, sebesar US$ 8,3 juta."Untuk cbm cukup ramai saya lihat. Yang mengambil dokumen lelang cbm itu ada 12 dan yang mengembalikan enam tapi mereka lakukan konsorsium," jelas Evita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini