KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga asal Jepang, Japan International Cooperation Agency (JICA) akan ikut berperan serta dalam pembangunan IKN Nusantara. JICA akan menjadi konsultan pengawas mutu pembangunan IKN. Menurut Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti, JICA akan bergabung dalam pembangunan IKN sebagai konsultan pengawas mutu pembangunan IKN. "JICA memang akan bergabung dengan kita, tetapi JICA ini nanti akan menjadi konsultan pengawas untuk seluruh bangunan bangunan kita dan juga untuk kontrol," ucap Diana dalam konferensi pers penyerahan hadiah Pemenang Sayembara Konsep Perancangan Kawasan dan Bangunan Gedung di IKN Nusantara, di Kantor Kementerian PUPR, Senin (18/7).
Diana mengungkapkan, alasan menggandeng JICA karena JICA mempunyai pengalaman untuk membangun kawasan perkotaan. Dengan bergabungnya JICA, kualitas bangunan di IKN yang berlandaskan konsep smart dan green city dapat tercapai. "Artinya melakukan quality insurance nya seperti apa karena kami Kementerian PUPR belum mempunyai pengalaman untuk membangun suatu kota," terang Diana.
Baca Juga: Otorita IKN: 4 Koridor Transportasi Disiapkan di IKN Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan dengan Chief Representative Japan International Cooperation Agency (JICA) Takehiro Yasio di Kantor Kementerian PUPR, Rabu (13/7/2022). Pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas hasil studi konsultan JICA terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dalam pertemuan ini Basuki menekankan pentingnya jaminan mutu dalam pembangunan IKN Nusantara. "Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, terdapat dua goal dalam pembangunan IKN, yaitu jaminan mutu dan estetika. Kami ingin dalam proses pembangunan IKN kelestarian lingkungan tetap dijaga,” kata Basuki. Dalam kesempatan tersebut, konsultan JICA memaparkan hasil studi mengenai empat tantangan dalam menjamin mutu pembangunan IKN. Pertama, diperlukan integrasi berdasarkan kondisi dasar di mana semua desain dan pembangunan harus berdasarkan kondisi topografi dan geologi saat ini. Kemudian, land grading dan semua rencana infrastruktur harus merujuk ke rencana drainase untuk mencegah bencana banjir. Kedua, diperlukan koordinasi infrastruktur bawah tanah. Salah satunya adalah pengamanan luasan ruang bebas/right-of-way (ROW) terutama untuk lubang got dan struktur yang lebih besar seperti pompa pengangkat saluran pembuangan. Ketiga, perlu disiapkan ruang untuk menjamin aksesibilitas perluasan di masa depan. Salah satunya adalah kebutuhan lahan untuk layanan transportasi umum seperti halte dan utilitas jalan seperti lampu dan CCTV. Keempat, jaminan mutu konstruksi. Basuki mengapresiasi hasil studi tim konsultan JICA ini. Dikatakannya bahwa untuk tantangan nomor satu konsultan JICA sangat jeli dalam mengobservasi. “Kita akan bergantung betul dengan rencana drainase untuk mencegah banjir. Untuk itu berkali-kali saya tanya siapa yang akan bertanggung jawab dengan drainase IKN, karena ini sangat penting,” ujar Basuki.
Basuki juga berharap kehadiran konsultan JICA ini akan mempermudah pembangunan IKN Nusantara dengan kualitas yang baik. Chief Representative JICA Takehiro Yasui mengatakan pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan amanah yang diberikan.
Baca Juga: Kementerian PUPR Serahkan Hadiah Pemenang Sayembara Konsep Bangunan Gedung di IKN Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat