KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Lembaga Biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman Kementerian Riset dan Teknologi Amin Soebandrio mengatakan, pihaknya sudah dihubungi untuk turut serta dalam proses pembuatan vaksi virus corona ( Covid-19). Permintaan itu, kata dia, disampaikan langsung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Senin kemarin Kemenkes mengundang kami dan juga ada hadir dari UGM dari Airlangga untuk mulai menginisiasi satu konsorsium," kata Amin di Kantor IDI, Jakarta Pusat, Jumat (13/3). "Kemudian hari Selasanya Menristek undang saya dan dalam sambutan beliau menyatakan ya Eijkman harus memimpin konsorsium ini," sambungnya. Amin menjelaskan, pembuatan vaksin Covid-19 memerlukan waktu yang cukup lama.
Baca Juga: Anies minta Kemenkes izinkan DKI tes pasien diduga terinfeksi covid-19 Dia mengatakan, untuk menemukan vaksin diperlukan waktu kurang lebih sekitar 10 tahun. "Kan kita mesti uji efektivitasnya uji keamanannya, itu butuh waktu yang sangat lama dan biaya yang besar," ungkapnya. Kendati demikian, Amin berharap bibit vaksin Covid-19 bisa ditemukan dalam waktu satu tahun. Dia menegaskan, penemuan vaksin tidak akan berhenti meski wabah Covid-19 di Indonesia sudah mereda. "Ini kan sudah ketiga kalinya corona virus, dari Sars, Mers sampai sekarang ke Sars yang kedua, jangan sampai yang berikutnya corona virus lagi. Jadi kami terus mencoba," ucap Amin. Baca Juga: Pemerintah melibatkan daerah dan lab lain ikut mengecek virus corona