Lembaga Manajemen Aset Negara Kembali Selenggarakan Kompetisi The Asset Manager 2019



Jakarta, 29 Oktober 2019 - Lembaga Manajemen Aset Negara bersama Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan RI kembali menyelenggarakan kompetisi bertajuk “The Asset Manager” untuk kedua kalinya. Grand Final The Asset Manager diselenggarakan pada hari ini, (29/10) di Hotel Borobudur, Jakarta serta dihadiri oleh Menteri Keuangan dan beberapa pejabat lainnya, baik di lingkungan Kementerian Keuangan maupun Kementerian/Lembaga dan perwakilan beberapa Badan Usaha Milik Negara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pidatonya mengatakan, “Aset itu harusnya produktif dan menghasilkan manfaat bagi pemilik neraca. Kita harus bisa membuat aset itu bekerja untuk kita dan menghasilkan manfaat yang tidak hanya finansial, namun juga manfaat ekonomi dan sosial.” Selanjutnya, Menteri Keuangan juga menyampaikan bahwa Beliau mendukung terselenggaranya kegiatan The Asset Manager sebagai salah satu upaya untuk menggerakan kesadaran, membangun mindset, sekaligus menjadi wadah sinergi baik dari Kementerian Keuangan maupun pengelola aset negara di Indonesia mengenai pentingnya menjaga, mengelola, dan mengoptimalisasi aset negara dengan cara-cara yang produktif, inovatif, dan kreatif untuk kesejahteraan masyarakat.


Kompetisi The Asset Manager 2019 adalah acara tahunan LMAN yang bertujuan untuk mencari para agen perubahan, pengubah permainan (game changer), yaitu para eksekutor atau asset manager yang akan mengawal lebih proaktif pengelolaan dan optimalisasi aset negara. Melalui kompetisi ini para asset manager secara profesiona saling adu gagasan, inovasi, dan kemampuan Analisa untuk mengoptimalkan aset negara.

The Asset Manager 2019 kali ini berbeda dengan penyelenggaraan kegiatan The Asset Manager sebelumnya. Pada The Asset Manager 2018, kompetisi hanya dibuka untuk Kementerian/Lembaga dan Badan Layanan Umum, sedangkan pada kesempatan kali ini, peserta dibagi ke dalam dua kategori yaitu kategori SUPER yang terdiri dari Kementerian/Lembaga dan Badan Layanan Umum Non Kawasan, serta kategori MASTER yang terdiri dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Layanan Umum Kawasan, dimana masing-masing instansi/BUMN dapat mengirimkan timnya yang terdiri dari 2 orang peserta sebagai perwakilan mereka.

The Asset Manager 2019 diikuti oleh 81 tim perwakilan baik kategori SUPER maupun MASTER dan harus melewati tahap seleksi yang terdiri dari 3 (tiga) babak dengan kriteria penilaian yang ketat dan melibatkan Dewan Juri dari berbagai kalangan, diantaranya regulator aset negara, akademisi dan praktisi. Dan pada babak Grand Final, penjurian langsung dilakukan oleh Sri Mulyani Indrawati selaku Menteri Keuangan RI, bersama Isa Rachmatarwata selaku Dirjen Kekayaan Negara, Danang Parikesit selaku Kepala BPJT sekaligus akademisi, Basauli Umar Lubis selaku akademisi dari Institut Teknologi Bandung, Adrianto P Adhi selaku Presiden Direktur PT Summarecon Agung dan Marius Ignatius Meiko Handojo, Direktur PT Ciputra Development, Tbk.

Pada masing-masing babak, peserta diberikan studi kasus mengenai aset negara dan diminta untuk melakukan kajian dan memberikan rekomendasi optimalisasi aset negara tersebut, yang diperdebatkan dalam debat antar grup dan pengujian di hadapan Dewan Juri. Studi kasus yang diberikan akan semakin kompleks dan komprehensif pada tiap babak.

Babak Grand Final The Asset Manager 2019 menghasilkan 5 finalis, yang terdiri dari tim PKN STAN, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di kategori SUPER, serta tim PT Pos Properti dan Telkom Property di kategori MASTER. Peserta diberikan studi kasus mengenai pemindahan ibukota dan diminta melakukan analisis dan rekomendasi pemanfaatan dan optimalisasi aset-aset negara di beberapa Kawasan di Jakarta, yaitu Kawasan Kuningan, Jalan Gatot Soebroto dan Jalan Medan Merdeka. Sehingga diharapkan, akan ada peningkatan kesadaran dan semangat sinergi dalam proses pemindahan ibukota negara, khususnya optimalisasi aset-aset negara yang ada di Jakarta.

Dalam laporannya, Direktur Utama LMAN Rahayu Puspasari juga mengatakan, bahwa melalui kompetisi ini diharapkan tercipta sebuah kolaborasi apik antara pemerintah dan badan usaha, sebuah komunitas sadar aset negara, karena para pengambil keputusan di level Kementerian/Lembaga/BUMN dipertemukan saling berbagi informasi dan pengalaman serta persoalan aset negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Indah Sulistyorini