JAKARTA. Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menilai siapa pun yang akan menjadi Kapolri akan tetap dibebani sejumlah persoalan besar. Antara lain penyelesaian kasus rekening Gendut, kasus Gayus, mafia hukum yang terus menyedot perhatian masyarakat. Bambang bilang, kasus itu sebenarnya mudah tuntas jika kepolisian mau terbuka terhadap sesama korps. "Ada kecenderungan kemampuan profesionalitas dan keterbukaan dalam menyelesaikan masalah belum terjadi. Propam dan Irwasum juga lemah,” tegas Bambang pada KONTAN. Menurut Bambang, dari sisi kinerja kedua calon Kapolri yang ada bisa dikatakan biasa-biasa saja, tidak ada rekam jejak yang terlalu menonjol. Dari catatannya, selama kepemimpinan Kapolri belum ada yang benar-benar tangguh lantaran dari sisi sistem di kepolisian tidak memungkinkan untuk menghasilkan pemimpin yang tangguh.
Lembaga penegak hukum jangan lagi di bawah Presiden
JAKARTA. Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menilai siapa pun yang akan menjadi Kapolri akan tetap dibebani sejumlah persoalan besar. Antara lain penyelesaian kasus rekening Gendut, kasus Gayus, mafia hukum yang terus menyedot perhatian masyarakat. Bambang bilang, kasus itu sebenarnya mudah tuntas jika kepolisian mau terbuka terhadap sesama korps. "Ada kecenderungan kemampuan profesionalitas dan keterbukaan dalam menyelesaikan masalah belum terjadi. Propam dan Irwasum juga lemah,” tegas Bambang pada KONTAN. Menurut Bambang, dari sisi kinerja kedua calon Kapolri yang ada bisa dikatakan biasa-biasa saja, tidak ada rekam jejak yang terlalu menonjol. Dari catatannya, selama kepemimpinan Kapolri belum ada yang benar-benar tangguh lantaran dari sisi sistem di kepolisian tidak memungkinkan untuk menghasilkan pemimpin yang tangguh.