Lembaran dollar AS desain baru mulai beredar



JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) yang baru, mulai beredar di Indonesia. Sebenarnya, desain baru ini sudah mulai didistribusikan oleh The Federal Reserve sejak 8 Oktober lalu.

Bank Sentral AS mengalirkan lembaran bernominal US$ 100 ke seluruh lembaga keuangan di dunia.  

Dikutip melalui laman resmi kedutaan besar AS di Jakarta, lembaran uang ini diklaim menggunakan fitur-fitur keamanan baru. Tujuannya adalah mencegah pemalsuan dan membantu kalangan bisnis serta konsumen dalam memeriksa keaslian uang tersebut.


Jarak, permintaan pasar, dan kebijakan lembaga keuangan masing-masing akan berpengaruh terhadap kecepatan uang kertas desain baru ini mencapai bisnis dan konsumen di berbagai penjuru dunia.

"Desain baru ini menggabungkan fitur-fitur keamanan yang mempermudah kita untuk membuktikan keasliannya, namun mempersulit pemalsuannya," kata Dewan Gubernur The Fed, Jerome H. Powell.

Menurutnya, uang kertas desain baru ini secara bertahap menggantikan uang kertas desain lama dalam transaksi sehari-hari. “Fitur-fitur keamanan yang ramah pengguna akan mempermudah masyarakat untuk menguji keasliannya,” lanjutnya.

Memerangi pemalsuan

Bank sentral, kementerian keuangan, biro percetakan, dan agen rahasia AS bekerja sama merancang ulang uang kertas dalam rangka memerangi pemalsuan dollar.

Uang kertas US$100 desain baru memiliki dua fitur keamanan yang baru. Pertama, pita keamanan 3 dimensi warna biru dengan gambar lonceng dan angka 100. Kedua, Gambar lonceng dalam botol tinta yang warnanya dapat berubah-ubah.

Fitur keamanan baru dan fitur keamanan tambahan yang dipertahankan dari desain sebelumnya, seperti tera air, mempermudah masyarakat untuk membuktikan secara visual keaslian uang kertas desain baru dengan cara yang sederhana.

Bank sentral mengimbau, masyarakat tidak perlu menukar uang kertas US$100 desain lama dengan yang baru. Kebijakan pemerintah AS menyatakan bahwa semua desain dollar tersebut tetap merupakan alat pembayaran yang sah, kapan pun uang kertas tersebut diterbitkan.

Salah seorang bankir bank asing di Indonesia mengaku, dollar desain tersebut sudah mulai beredar di Indonesia beberapa hari terakhir.

“Ada perubahan signifikan, namun mesin hitung yang lama tak bisa mendeteksi dollar ini. Jadi mau tak mau, sementara kami hitung secara manual,” ujarnya tanpa menyebut nama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: