JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah alias Bank Jateng menawarkan surat utang bertajuk Obligasi Subordinasi I Tahun 2015 senilai Rp 500 miliar. Bank Jateng akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi ini untuk modal kerja, dan memperkuat struktur permodalan. Harap maklum, saat ini, rasio kecukupan modal atawa capital adequacy ratio (CAR) perseroan ada di kisaran 12%. Memang, angka rasio 12% ini masih jauh di atas ketentuan regulator yang dipatok sebesar 8%. Namun, dengan rencana pertumbuhan kredit sebesar 15% - 17% di tahun 2016 mendatang, bank milik pemda Jateng ini harus siap-siap mengerek rasio permodalannya. "Saat ini, CAR berkisar 12%. Dengan aksi korporasi obligasi ini, kami perkirakan ada kenaikan CAR 1%-2% sehingga menjadi di atas 13%. Benar, pendanaan dari obligasi ini nantinya akan digunakan juga untuk modal kerja tahun depan, sehingga struktur permodalan harus kuat," tutur Supriyatno, Direktur Utama Bank Jateng, Selasa (24/11).
Lempar surat utang, CAR Bank Jateng tambah 1%-2%
JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah alias Bank Jateng menawarkan surat utang bertajuk Obligasi Subordinasi I Tahun 2015 senilai Rp 500 miliar. Bank Jateng akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi ini untuk modal kerja, dan memperkuat struktur permodalan. Harap maklum, saat ini, rasio kecukupan modal atawa capital adequacy ratio (CAR) perseroan ada di kisaran 12%. Memang, angka rasio 12% ini masih jauh di atas ketentuan regulator yang dipatok sebesar 8%. Namun, dengan rencana pertumbuhan kredit sebesar 15% - 17% di tahun 2016 mendatang, bank milik pemda Jateng ini harus siap-siap mengerek rasio permodalannya. "Saat ini, CAR berkisar 12%. Dengan aksi korporasi obligasi ini, kami perkirakan ada kenaikan CAR 1%-2% sehingga menjadi di atas 13%. Benar, pendanaan dari obligasi ini nantinya akan digunakan juga untuk modal kerja tahun depan, sehingga struktur permodalan harus kuat," tutur Supriyatno, Direktur Utama Bank Jateng, Selasa (24/11).