Lender Modal Rakyat naik empat kali lipat pada Mei 2021, ini faktor pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah lender atau pendana fintech P2P lending terus meningkat seiring pertumbuhan penyaluran pinjaman.

CEO Modal Rakyat Hendoko Kwik mengatakan, lender Modal Rakyat per Mei 2021 tumbuh empat lipat dibanding per Mei 2020. Selain itu, Per Mei 2021, pendanaan dari lender lembaga keuangan mencapai 70% dari nilai pencairan Modal Rakyat di bulan Mei 2020.

Hendoko menyatakan para lender tertarik untuk mendanai di fintech P2P, antara lain para Lembaga keuangan yang ingin mengembangkan inklusi keuangan dengan cara bekerja sama dengan fintech lending.


Hendoko juga bilang, Modal Rakyat telah terbukti dapat menjaga tingkat non performing loan kurang dari 1% sehingga Modal Rakyat mendapatkan kepercayaan dapat bekerja sama dengan beberapa bank dan multifinance, seperti Bank Jago, Bank Neo Commerce, BRI Agro, Bank Mandiri, dan beberapa BPR.

Baca Juga: Dorong kolaborasi, bank dan fintech kian mesra

"Secara return, memang sedikit lebih tinggi dibanding bunga bank karena pinjaman di fintech tanpa menggunakan asset," ujar Hendoko kepada kontan.co.id, Rabu (16/6).

Hendoko menyebut, imbal hasil lender di Modal Rakyat hingga saat ini cukup kompetitif. "Proyeksi hingga akir tahun, lender baik institusi dan perorangan akan meningkat 10%  per bulan dengan target penyaluran kami Rp 2 triliun" jelas Hendoko.

Dalam upaya menggaet para lender, Modal Rakyat terus membuktikan secara teknologi telah mumpuni sehingga lender korporasi sangat mudah untuk mengintegrasikan sistem perbankan dengan sistem di Modal Rakyat.

"Selain itu kami selalu menjaga tingkat keberhasilan dengan melakukan analisa risiko pinjaman dengan prudent," imbuh Hendoko.

Selanjutnya: OJK sebut UU perlindungan data pribadi dibutuhkan pengguna fintech lending

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi