JAKARTA. Pelemahan rupiah terhadap dollar AS menyeret semua industri dalam kesulitan. Tidak terkecuali Lenovo. Sama seperti pemain ponsel lain, sebagian komponen inti masih harus diimpor. "Dollar ini masalah global yang juga memberikan efek ke makro ekonomi Indonesia, ini pasti berpengaruh (ke bisnis Lenovo)," ujar Adrie R. Suhadi, Country Lead, Smartphone Division Lenovo Indonesia, (26/8). Hasilnya sudah bisa ditebak. Penyesuaian harga merupakan hal yang tak teralakan. Terkait kapan, berapa tingkat kenaikan harga dan berapa batas maksimum rupiah per dollar AS sebagai acuan, Adrie masih merahasiakannya. Dia hanya memastikan, pihaknya masih wait and see kondisi saat ini dan menghindari sebisa mungkin soal kenaikan harga. "Akan kami review dulu sedikit ke depan, dan hal yang sama juga pasti dilakukan oleh pemain lain," imbuhnya. Lenovo sejatinya telah memiliki pabrik perakitan ponsel di Batam yang baru saja beroperasi sejak Juni lalu. Hal ini tentunya bisa memangkas sedikit beban operasional, tapi tidak cukup mengkatalisasi pelemahan rupiah apalagi saat kondisi seperti saat ini. Sebab, masih ada sejumlah komponen utama yang masih diimpor seperti chipset, LCD dan beberapa komponen lain yang belum bisa dibikin di Indonesia. Pabrik tersebut sejatinya juga dimaksudkan untuk memenuhi aturan tingkat kandungan dalam negeri atau TKDN 40% pada 2017 nanti. Selain untuk memberikan efek berantai pada industri lokal, aturan tersebut juga bisa mengurangi beban impor karena sebagian komponennya berasal dari dalam negeri. Terkait hal ini, Adrie memastikan pihaknya akan memenuhi aturan tersebut. Dia masih merahasiakan detailnya apakah nanti Lenovo akan menggandeng mitra untuk membangun jaringan manufaktur guna memenuhi aturan TKDN atau akan menggunakan jaringan manufaktur sendiri yang telah dimiliki. "Pembahasannya kami pastikan tetap berjalan. Karena ini masih perencanaan, belum bisa kami share. Kami ingin seperti India, belum ada update selama perencanaannya berlangsung, tapi setelah selesai langsung kami publikasikan," jelas Adrie. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lenovo beri sinyal akan menaikan harga
JAKARTA. Pelemahan rupiah terhadap dollar AS menyeret semua industri dalam kesulitan. Tidak terkecuali Lenovo. Sama seperti pemain ponsel lain, sebagian komponen inti masih harus diimpor. "Dollar ini masalah global yang juga memberikan efek ke makro ekonomi Indonesia, ini pasti berpengaruh (ke bisnis Lenovo)," ujar Adrie R. Suhadi, Country Lead, Smartphone Division Lenovo Indonesia, (26/8). Hasilnya sudah bisa ditebak. Penyesuaian harga merupakan hal yang tak teralakan. Terkait kapan, berapa tingkat kenaikan harga dan berapa batas maksimum rupiah per dollar AS sebagai acuan, Adrie masih merahasiakannya. Dia hanya memastikan, pihaknya masih wait and see kondisi saat ini dan menghindari sebisa mungkin soal kenaikan harga. "Akan kami review dulu sedikit ke depan, dan hal yang sama juga pasti dilakukan oleh pemain lain," imbuhnya. Lenovo sejatinya telah memiliki pabrik perakitan ponsel di Batam yang baru saja beroperasi sejak Juni lalu. Hal ini tentunya bisa memangkas sedikit beban operasional, tapi tidak cukup mengkatalisasi pelemahan rupiah apalagi saat kondisi seperti saat ini. Sebab, masih ada sejumlah komponen utama yang masih diimpor seperti chipset, LCD dan beberapa komponen lain yang belum bisa dibikin di Indonesia. Pabrik tersebut sejatinya juga dimaksudkan untuk memenuhi aturan tingkat kandungan dalam negeri atau TKDN 40% pada 2017 nanti. Selain untuk memberikan efek berantai pada industri lokal, aturan tersebut juga bisa mengurangi beban impor karena sebagian komponennya berasal dari dalam negeri. Terkait hal ini, Adrie memastikan pihaknya akan memenuhi aturan tersebut. Dia masih merahasiakan detailnya apakah nanti Lenovo akan menggandeng mitra untuk membangun jaringan manufaktur guna memenuhi aturan TKDN atau akan menggunakan jaringan manufaktur sendiri yang telah dimiliki. "Pembahasannya kami pastikan tetap berjalan. Karena ini masih perencanaan, belum bisa kami share. Kami ingin seperti India, belum ada update selama perencanaannya berlangsung, tapi setelah selesai langsung kami publikasikan," jelas Adrie. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News