SAN FRANCISCO. Ekspansi bisnis Lenovo Group semakin menggurita. Aksi terbaru, korporasi asal China ini mengakuisisi Motorola, divisi handset Google Inc. Ini adalah aksi terbesar Lenovo dalam upayanya merangsek pasar ponsel di Amerika Serikat yang sangat kompetitif dan selama ini didominasi oleh Apple Inc. Nilai transaksi akuisisi tersebut mencapai US$ 2,92 miliar atau setara Rp 34,92 triliun. Akuisisi Motorola merupakan transaksi besar kedua bagi Lenovo di tanah Amerika. Pekan lalu, Lenovo menyatakan siap mengambil alih bisnis server IBM senilai US$ 2,3 miliar. Akuisisi Motorola itu sekaligus mengakhiri langkah Google memproduksi perangkat mobile dan mecerminkan buruknya strategi akuisisi raksasa Internet asal AS itu. Maklum, Google mengeluarkan duit US$ 12,5 miliar untuk menguasai Motorola pada 2012. Kala itu, Google memegang mayoritas hak paten ponsel Motorola.
Kini, Lenovo akan menerima lebih dari 2.000 aset paten Motorola dari tangan Google. Transaksi itu juga direspon positif investor sehingga harga saham Google naik 2,6% menjadi US$ 1.136 pada Rabu (29/1) lalu. Chief Executive Officer Google, Larry Page menyatakan, Google lebih baik fokus pada perangkat lunak smartphone daripada handset. Menurut seorang sumber yang mengetahui transaksi akuisisi Motorola ini, kesepakatan awal antara Lenovo dan Google berlangsung pada Rabu lalu. Sementara bagi Lenovo, akusisi Motorola akan memberikan kekuatan untuk bersaing dengan Apple dan Samsung di pasar AS. Pada tahun 2005, Lenovo membeli divisi personal computer (PC) IBM. "Menggunakan Motorola, seperti Lenovo menggunakan merek IBM ThinkPad untuk mendapatkan kredibilitas dan akses pasar yang cepat," kata Frank Gillet, analis Forrester Research.