KONTAN.CO.ID -HONG KONG. Lenovo Group, pembuat PC terbesar di dunia raih kenaikan laba bersih hingga 31% pada kuartal pertama 2020, mematahkan proyeksi analis. Pandemi virus corona yang mendorong bisnis beralih ke pekerjaan jarak jauh alias work from home serta sekolah yanh beralih ke pembelajaran online menyundut penjualan Lenovo. Lenovo meraih laba bersih US$ 213 juta pada April-Juni. Adapun, pendapatan Lenovo tumbuh 7% menjadi US$ 13,3 miliar.
Penjualan China melonjak 17%, sementara di Eropa, Timur Tengah dan Afrika melonjak 28%. Namun, penjualan di Amerika turun 9%, terpukul oleh penurunan permintaan ponsel cerdas di Amerika Latin dan kekurangan komponen untuk Chromebook di Amerika Utara. "Pemerintah China mendorong konsumsi domestic, kami memanfaatkannya untuk menumbuhkan bisnis kami. Hasil kuartal terakhir dapat membuktikan bahwa kami memiliki posisi yang sangat kuat di China," kata Chairman Lenovo Yang Yuanqing dalam sebuah penjelasan singkat, Kamis (13/8).
Yang mengatakan kepada
Reuters dalam wawancara, bahwa permintaan masih memiliki banyak ruang untuk tumbuh di China. Penetrasi pasar PC masih berkisar antara 20% dan 30% dibandingkan dengan di Amerika Serikat sebesar 70%. Yang menyebut, penjualan Lenovo selama festival belanja 18 Juni di China - yang sangat dipromosikan oleh platform e-commerce – membuat penjualan meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. "Kami benar-benar melihat rebound yang kuat setelah COVID-19," ujarnya. Menurut perusahaan riset Gartner, pengiriman komputer pribadi di seluruh dunia naik 2,8% pada kuartal April-Juni. Para produsen PC mengisi kembali stok karena permintaan PC seluler meningkat. Lenovo mempertahankan kepemimpinannya di PC dengan 25% pasar, di atas HP Inc dan Dell Technologies (N: DELL) yang masing-masing memiliki 24,9% dan 16,4%. Meski begitu, harga saham Lenovo justru berakhir turun 3%, setelah melonjak awal pekan ini menjelang rilis pendapatan untuk mengantisipasi kinerja yang kuat.
Editor: Titis Nurdiana